saranginews.com, LA PAZ – Pihak berwenang Bolivia menangkap mantan komandan tentara Bolivia Juan Jose Zuniga menyusul upaya kudeta yang gagal terhadap Presiden Bolivia Luis Arce pada Rabu (26/6).
Menteri Dalam Negeri Bolivia Eduardo del Castillo memperkenalkan Zuniga pada konferensi pers, diborgol dan mengenakan rompi anti peluru bertanda “Tahanan”.
BACA JUGA: Sejarawan Ungkap Strategi Soeharto Pertahankan Kekuasaan, Ada Masa Kudeta yang Merayapi
Mantan panglima militer tersebut dituduh membahayakan nyawa Presiden Arce dan Wakil Presiden David Choquehuanca, serta berupaya memulai pemberontakan terhadap rakyat Bolivia. “Prosesnya tidak akan mudah,” kata Del Castillo.
Ia mengatakan, sedikitnya 9 orang dilaporkan terluka akibat peluru dalam upaya kudeta tersebut.
BACA JUGA: Kecam Kudeta Niger, ECOWAS Kerahkan Pasukan Cadangan
Sementara itu, Jaksa Agung Bolivia segera membuka penyelidikan kriminal terhadap Zuniga dan pihak lain yang terlibat dalam upaya kudeta.
Jaksa Agung negara Amerika Selatan itu juga menuduh Zuniga melakukan terorisme dan pemberontakan bersenjata.
BACA JUGA: Tentara Niger mengumumkan kudeta, kata Presiden Bazoum
Media lokal sebelumnya melaporkan kehadiran sejumlah besar personel militer dan kendaraan di Plaza Murillo, sebuah alun-alun di ibu kota Bolivia, La Paz, dekat kantor pemerintah, termasuk kantor kepresidenan.
Kehadiran personel militer tersebut dikecam oleh Arce yang menyebutnya sebagai upaya kudeta Zuniga. Ia kemudian meminta semua pihak untuk membela demokrasi.
Arce dengan cepat menanggapi upaya kudeta dengan menunjuk dan melantik pemimpin angkatan darat, angkatan udara, dan angkatan laut baru. Pimpinan militer yang baru memerintahkan personel militer di Plaza Murillo untuk segera kembali ke barak. (semut/lidah/jpnn)