saranginews.com – PADANG – Terungkapnya tewasnya seorang siswi SMA di Kuranji, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), bernama Afif Mawlana (13) menarik banyak perhatian banyak kalangan.
Menanggapi kontroversi meninggalnya Afif Mawlana, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) bersama Irjen Pol Sumbar meninjau lokasi kejadian di Jembatan Kuranchi pada Kamis (27/6) sekitar pukul 03.00 WIB. Gula
BACA JUGA: LBH Padang ajukan pembelaan LPSK terhadap enam saksi kasus Afif Maulana
Direktur Utama Kompolnas Benny Mamoto menyatakan diperlukan bukti untuk mengungkap meninggalnya Afif Mawlana.
“Jika rumor tersebut tidak berdasarkan fakta yang dapat dibuktikan maka akan membingungkan masyarakat,” kata Benny Mamoto usai meninjau lokasi kejadian di Padang, Kamis.
BACA JUGA: Bingung Fakta di Balik Kasus Kematian Afif Maulana
Benny mengatakan, Kompolnas selaku inspektur internal Polri datang langsung untuk menelusuri bukti-bukti yang diperlukan.
Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap rumor yang beredar tentang penyebab kematian remaja laki-laki tersebut.
BACA JUGA: Meninggalnya Afif Maulana Reza Indragiri mengingatkan Kapolda Sumbar untuk berhati-hati
“Kita mau mulai dari faktanya, baru kita cari tahu mana yang relevan dan mana yang tidak,” jelasnya.
Ia menyatakan, Kompolnas bersama Polda Sumbar akan semaksimal mungkin mengungkap kebenaran kejadian tersebut.
Benny bersama Kementerian PPA didampingi langsung Kapolda Sumbar Irjen Paul Suharyono meninjau jembatan Kuranji pada Kamis dini hari pukul 03.00 WIB.
Terkait hal itu, pihaknya menyaksikan keterkaitan tewasnya Afif dengan aktivitas antiperang anggota Sabhara Polda Sumbar dalam peristiwa Minggu (6/9).
Sebelumnya, kasus ini terkait penemuan sesosok mayat di permukaan sungai di bawah jembatan Kuranji, Minggu (6/9) sekitar pukul 11.55 WIB.
Jenazah korban yang ditemukan warga sebagai saksi mata kemudian dilaporkan ke Polisi Sektor (Polsek) Kuranji.
Berdasarkan informasi tersebut, polisi langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Dalam kejadian tersebut, sebelum jenazah korban ditemukan, sempat terjadi konflik awal antara kelompok pengendara sepeda motor dengan polisi yang sedang menjalankan tugasnya.
Saat itu, sekelompok pemuda pengendara sepeda motor bersenjata tajam sedang berada di jalan dengan menggunakan karavan.
Aparat Polda Sumbar yang melihat kejadian tersebut langsung bergerak membubarkan sekaligus mengamankan para pelaku untuk dikerahkan guna mengantisipasi bentrokan yang terjadi di Padang.
Petugas polisi menangkap puluhan pelaku, puluhan senjata tajam berserakan di sekitar lokasi, termasuk sepeda motor korban Afif Maulano yang dikendarai temannya. (antara/jpnn)