BPJS Kesehatan Apresiasi Pemkab Ngawi Sukses Capai UHC & Perluas Akses Layanan Lewat MPP

saranginews.com, NGAWI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi menunjukkan komitmennya dalam menjamin perlindungan kesehatan seluruh masyarakatnya.

Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya status Jaminan Kesehatan Universal (UHC) dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

BACA JUGA: Pelayanan Memadai e-KTP, BPJS Kesehatan. Peserta JKN Jateng-DIY mencapai 97 persen

Hingga 31 Mei 2024, jumlah peserta JKN di wilayah Ngawi sebanyak 863.980 orang atau lebih dari 95 persen.

Capaian tersebut diraih melalui sinergi dan kolaborasi yang kuat antara Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi dengan Badan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Ngawi untuk melengkapi data kepesertaan JKN guna mencukupi kebutuhan anggaran pada Desember 2024.

BACA JUGA: Pemprov Sulsel-BPJS Kesehatan Bersinergi Optimalkan Implementasi Program JKN

Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan David Bangun mengucapkan terima kasih atas komitmen Pemerintah Kabupaten Ngavi yang serius menjamin kesehatan seluruh masyarakat melalui program JKN.

“Mencapai status UHC bukanlah perkara mudah. Namun dengan komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan, hal ini membuktikan keseriusan Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam menjaga kesehatan seluruh masyarakatnya,” kata David.

BACA JUGA:

David menjelaskan dengan bertambahnya jumlah peserta JKN di Kabupaten Ngawi, diperlukan langkah nyata untuk membuka akses seluas-luasnya untuk menjamin kemudahan akses bagi peserta.

Ia memandang peningkatan jumlah peserta harus dibarengi dengan banyaknya kerja sama dengan institusi kesehatan.

BPJS Kesehatan telah bermitra dengan 42 Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer (FKTP), 6 Fasilitas Kesehatan Tingkat Rujukan Lanjutan (FKRTL), 1 Apotek Rujukan Program (PRB) dan 5 laboratorium.

Tentu saja harapannya, jumlah ini masih bisa meningkat sehingga akses layanan kesehatan bagi peserta semakin luas, sehingga peserta semakin mudah mengakses layanan kesehatan, kata David.

Ia mengatakan BPJS Kesehatan juga terus memperkenalkan berbagai inovasi untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada peserta.

Di wilayah layanan, BPJS Kesehatan memperkenalkan mobile app JKN berupa telekonsultasi, pemeriksaan riwayat kesehatan, antrian online dan fitur i-Care JKN.

Dari sisi kemudahan pengelolaan, terdapat layanan pengelolaan non tatap muka berbasis digital seperti JKN Mobile App, Layanan Manajemen melalui Whatsapp (PANDAWA), BPJS Kesehatan Center 165 hingga BPJS Online.

Tak hanya itu, BPJS Kesehatan juga turut serta dalam Pusat Pelayanan Masyarakat (MPP).

Pada kesempatan tersebut, David juga berkesempatan mengunjungi booth BPJS Kesehatan di MPP Kabupaten Ngawi.

David berharap dengan keterlibatan BPJS Kesehatan di MPP Kabupaten Ngawi, layanan kepesertaan dapat semakin mendekatkan diri kepada masyarakat.

Peserta JKN kini dapat dengan mudah melakukan proses pendaftaran dan mendapatkan informasi terkini mengenai program JKN.

“Melalui sinergi yang baik ini, kami berharap layanan yang diberikan dapat dimudahkan sehingga para peserta puas dengan layanan yang mereka butuhkan,” tambah Davitt.

Sementara itu, Menteri Penguatan dan Reformasi Aparatur Negara Abdullah Azwar Anas mengatakan, untuk mewujudkan Indonesia maju, Presiden Joko Widodo terus mendorong reformasi birokrasi, mulai dari birokrasi yang berdampak, birokrasi yang bukan tumpukan kertas dan birokrasi yang bersifat mobile dan mobile.

Menurut Azwar Anas, inovasi memegang peranan yang sangat penting dalam implementasinya, salah satunya melalui MPP ini.

Oleh karena itu, kami mengapresiasi seluruh kabupaten/kota yang telah berkomitmen melaksanakan MPP, kata Menteri Azwar Anas.

Mantan Bupati Banyuwangi ini menegaskan, kunci pelaksanaan reformasi birokrasi adalah integrasi pelayanan.

“Karena etosnya adalah menciptakan pelayanan yang cepat, transparan, dan akuntabel,” tegas Anas.

Ditegaskannya, keberadaan pusat layanan publik ini mendorong pemerintah daerah untuk mengedepankan fungsi pelayanan, salah satunya dengan melakukan survei kepada masyarakat untuk memantau kinerja layanan yang diberikan.

Oleh karena itu, ia berharap para pimpinan di seluruh kabupaten melakukan survei langsung dan pemantauan lapangan, mengamati indikator pelayanan publik yang diberikan, apakah sudah berjalan baik atau belum.

“Saya berharap MPP Ngawi dapat menjadi percontohan sehingga dapat memberikan pelayanan yang berdampak dan bermanfaat bagi masyarakat serta menjadi contoh bagi MPP lainnya dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,” harapnya.

Kepala Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (Bacorville) I Jawa Timur yang membawahi Kabupaten Madiun Raya 1 Madiun, Heru Wahono Santoso mengatakan, pembukaan MPP merupakan momen penting dalam memberikan pelayanan publik yang prima kepada masyarakat. .

Menurut Heru, pelayanan yang diberikan hendaknya bermanfaat agar dapat memberikan rasa nyaman kepada masyarakat.

Dia menegaskan, ekspektasi masyarakat terhadap pelayanan birokrasi semakin meningkat. Artinya kita sebagai institusi harus berkomitmen memberikan pelayanan prima untuk menciptakan pelayanan yang transparan dan akuntabel bagi masyarakat.

“Saya berharap MPP ini dapat mempengaruhi peningkatan kualitas layanan dan memenuhi harapan masyarakat,” kata Heru.

Bupati Ngawi Oni Anwar Harsono mengatakan, MPP ini diluncurkan pada Desember 2023 dengan total partisipasi 20 instansi dengan 60 jenis layanan.

Namun jumlah tersebut terus diupayakan melalui kolaborasi antarlembaga agar masyarakat dapat mengakses layanan dalam satu atap.

Melalui kolaborasi dan komitmen yang kuat, saat ini terdapat 39 instansi dengan 152 layanan, termasuk BPJS Kesehatan yang juga terlibat dalam pemberian layanan di MPP Kabupaten Ngawi.

“Layanan MPP ini merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Ngawi dalam memberikan pelayanan yang cepat, efisien, transparan dan akuntabel. “Kami berharap permasalahan terkait pelayanan publik dapat cepat terselesaikan di satu tempat,” pungkas Bupati Oni Anwar Harsono. (mrk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *