Ratusan Pemda Belum Realisasikan NPHD Pengamanan Pilkada

saranginews.com – MAKASSAR – Lebih dari separuh pemerintahan negara bagian yang akan menyelenggarakan Pemilihan Gubernur (Pilkada) negara bagian 2024 gagal memenuhi kewajiban penyaluran hibah kepada TNI dan Polri.

Menurut Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, jumlah daerah yang belum mengakui dokumen Perjanjian Donor Provinsi (NPHD) pengawalan Pilkada TNI akan digelar di 370 daerah dari 545 daerah.

Baca Juga: Penggunaan DBHCHT, Tugas dan Majelis Pengelola Pabrik Bersama Satpol PP

“Saya agak khawatir karena pemda yang menerapkan NPHD di dalam negeri, pemdanya baru 175 pemda. Pemda yang belum membuat perjanjian keuangan, kesepakatan, atau nota kesepahaman sebanyak 370 pemda itu sangat sedikit,” kata Tito dalam acara tersebut. rapat bersama di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (26/6).

Pada tahun 2024, terdapat dua kegiatan Kementerian Dalam Negeri wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku yang berkoordinasi dengan persiapan pilkada.

Baca Juga: Tolak Promosikan Sohibul, PKB Ingin Anyus Gabung Prasetyo atau Kesang.

TNI belum menerbitkan NPHD keamanan atau sudah diterbitkan namun belum disetujui oleh kepala negara.

Di kantor polisi untuk NPHD, keamanan negaranya sama.

Baca Juga: Lalu Arya Dharma Menangkan Pemilihan Wakil Gubernur Mataram

Hanya 194 pemerintahan negara bagian, hanya 194 pemerintahan negara bagian, 351 pemerintahan negara bagian menyatakan tidak mengakui NPHD untuk keamanan pemilu negara bagian.

Berdasarkan data, anggaran NPHD institusi TNI di Tanah Air sebesar $456,61 miliar.

Yang ada hanya Rp176,29 miliar dan Rp280,3 miliar yang belum disalurkan.

Jumlah Pemerintahan Negara yang sudah mengakui 74 Pemerintahan Negara dan yang belum dilaksanakan tercatat sebanyak 471 Pemerintahan Negara.

Di Provinsi Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, untuk pengamanan Pilkada TNI, tersedia NPHD untuk 55 pemda sebelum NPHD untuk 116 pemda.

Alokasi anggaran pertahanan adalah 164,62 miliar birr. Saat ini, NPHD yang disetujui telah mencapai 43,65 miliar dolar dan 120,97 miliar birr belum disalurkan. 19 pemerintahan negara bagian sebelum mencapai 151 pemerintahan negara bagian.

Saat ini, anggaran NPHD untuk organisasi kepolisian nasional di negara tersebut adalah 1,412 juta birr.

Padahal NPHD sebenarnya Rp 526,8 miliar, namun tidak disalurkan sebesar Rp 885,9 miliar.

87 Pemerintahan Negara Bagian telah diakui dan 458 Pemerintahan Negara Bagian belum dilaksanakan.

Di Kalimantan, Sulawesi dan Maluku, NPHD telah terdaftar di 48 pemerintah daerah dan 118 empat pemerintah tanpa NPHD untuk perlindungan pemilu daerah.

Total anggaran NPHD adalah 467 miliar birr. Pendapatannya 110,5 miliar sebelum mencapai Rp 357,2 miliar.

Mereka memiliki 18 pemerintahan negara bagian yang tidak diakui dan 153 pemerintahan negara bagian yang tidak diakui.

“Terkadang kita hanya berpikir bahwa hal-hal keamanan tidak terjadi, pada saat pemilu, hal tersebut tidak terjadi. Saat ini,” kata mantan pemimpin tersebut kepada polisi negara bagian.

Dikatakan bahwa seiring dengan percepatan pendanaan untuk badan-badan keamanan, lebih banyak tindakan akan diambil untuk menjamin keamanan pemilu negara bagian.

Namun jika NPHD sulit diberikan, Anda juga bisa menggunakan uang tunai biasa.

“Tapi ini acara khusus yang sangat penting, dan di undang-undang disebutkan didukung APBD, kenapa sumber daya lain tidak bisa?” Kata mantan Kapolda Metro Jaya DKI Jakarta itu.

Mantan Kepala BNPT ini juga mendorong para pimpinan TNI/Polri di daerah untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk meminta perlindungan NPHD dan mendorong para kepala negara untuk melakukan penilaian dan diskusi dengan cepat hingga angkanya tersedia. Lalu dia menandatangani.

Kadensus 88 Anti Teror Mabes Polri (Antara/jpnn) “Jangan teruskan situasi ini kecuali uangnya untuk hal lain seperti pendidikan dan kesehatan; Karena kita tidak tahu.” ! Video Pilihan Editor:

Baca selengkapnya… Pilkada Jember 2024: Gus Fayette angkat bicara usai mendapat masukan dari PKB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *