EURO 2024: Secercah Harapan di Tengah Kesuraman Inggris

saranginews.com – Level Inggris di Euro 2024 menimbulkan pertanyaan meski lolos ke babak 16 besar sebagai juara Grup D.

Satu hal yang menonjol adalah minimnya lini serang The Three Lions.

Baca juga: Juara Ketiga Euro 2024, Belanda Akan Hadapi Spanyol atau Inggris di Babak 16 Besar

Pasukan Gareth Southgate baru-baru ini bermain imbang 0-0 melawan Slovenia pada laga terakhir Grup D di Rain Energy Stadium Frankfurt, WIB Rabu dini hari (26/6/2024).

Saat wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, beberapa suporter Inggris meninggalkan lapangan.

Baca Juga: Inggris Terhindar dari Neraka di Grafik Euro 2024, Denmark Bertemu Jerman

Mereka tampak tidak senang dengan penampilan Harry Kane dan kawan-kawan yang hanya mencetak dua gol dalam tiga pertandingan penyisihan grup.

Dengan banyaknya pemain bintang yang dimiliki The Three Lions, wajar jika fans timnas Inggris menaruh ekspektasi tinggi.

Baca juga: Euro 2024: Masih Membosankan, Inggris Juara Grup C

Pencetak gol terbanyak Inggris di Bundesliga adalah Harry Kane yang mencetak 36 gol. Selain itu, mereka memiliki Jude Bellingham, pemain terbaik LaLiga yang produktif dengan 19 gol.

Tak ketinggalan Phil Foden yang berhasil meraih predikat pemain terbaik Liga Inggris.

Namun nama-nama yang disebutkan sepertinya belum cukup bagi Inggris untuk menjadi juara fase grup.

Dua gol dari tiga laga menjadi catatan buruk bagi tim yang diprediksi akan menjuarai Piala Eropa 2024.

Dengan barisan pemain-pemain terbaik Liga Premier dunia, Inggris akan kesulitan memberikan ancaman kepada lawannya.

Di tengah hasil buruk Inggris di babak penyisihan grup EURO 2024, ada satu nama harapan. Sosok tersebut adalah pemain muda berbakat Chelsea, Cole Palmer.

Musim ini, jumlah gol Cole Palmer di Liga Inggris tertinggal dari pencetak gol terbanyak Erling Haaland.

Pemain berusia 22 tahun itu telah mencetak 22 gol, hanya tertinggal lima gol dari Haaland (27 gol).

Namun, rekor mengesankan Palmer membuat Southgate tidak yakin. Pelatih berusia 53 tahun itu baru menjadi starter Palmer pada laga ketiga Inggris melawan Slovenia. Hanya tersisa 20 menit sebelum pertandingan berakhir.

Namun, Palmer menunjukkan kecepatan, energi, dan kemauan untuk mencoba berbagai hal. Bintang kelahiran Manchester itu akan menjadi solusi untuk menutup lini atas Inggris.

Suporter Inggris di lapangan bersorak saat melihat Palmer masuk ke lapangan. (mcr15/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *