saranginews.com, JAKARTA – Banyak orang yang belum mengetahui bahwa penyimpanan darah tali pusat penting bagi kehidupan seseorang.
Hal ini karena sel induk merupakan sel hidup yang digunakan untuk transplantasi dan pengobatan berbagai penyakit.
BACA JUGA: Hilangkan Pilek dengan Konsumsi 5 Obat Alami Ini
Lebih dari 80 penyakit ganas, seperti leukemia, talasemia, dan multiple myeloma, dapat diobati dengan sel induk.
Lebih dari 60.000 transplantasi menggunakan sel induk yang diambil dari darah tali pusat telah dilakukan di seluruh dunia.
BACA JUGA: 5 Obat Alami Ini Akan Membantu Anda Melawan Mual
“Sel induk dapat disimpan selamanya jika penyimpanannya dilakukan dengan baik dan dapat digunakan kapan pun diperlukan,” kata Direktur PT Cordlife Persada Retno Suprihatin dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/6).
Ia mengatakan, laboratorium penyimpanan darah tali pusat milik PT Cordlife Persada telah terakreditasi oleh Asosiasi Kemajuan Darah dan Bioterapi atau AABB.
BACA JUGA: Perawatan Perang, Türkiye Tawarkan Perawatan Medis kepada Ribuan Tentara Hamas
Ini merupakan satu-satunya laboratorium penyimpanan darah tali pusat di Indonesia yang memiliki akreditasi AABB.
AABB adalah organisasi nirlaba yang melakukan audit peraturan terhadap bank darah tali pusat di seluruh dunia, yang merupakan standar sertifikasi tertinggi dalam industri perbankan darah.
“Kami percaya pada penyelamatan sel darah tali pusat, dan kami sudah berada di sini selama 21 tahun,” katanya.
Sel merupakan sel khusus yang mempunyai dua sifat penting, yaitu kemampuan berkembang biak dan memperbaharui diri, serta kemampuan berkembang menjadi sel dewasa yang menjalankan fungsi berbeda-beda, sesuai kebutuhan.
Secara khusus, darah tali pusat mengandung sel induk hematopoietik yang memiliki kemampuan untuk berubah menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Keunggulan lain dari sel punca darah tali pusat adalah darah tali pusat merupakan sumber sel punca yang paling murah dibandingkan dengan sumber sel punca darah tali pusat lainnya seperti sumsum tulang dan darah tepi.
“Karena sel induk tali pusat diambil dari bayi baru lahir, kualitasnya paling tinggi dan segar. Kalau diambil dari orang dewasa, kualitasnya tergantung umur dan kondisi orang tersebut,” kata Manajer Laboratorium PT Cordlife Persada, Dwi Astuti Handayani.
Sesuai rekomendasi AABB dan Kementerian Kesehatan RI, pengolahannya dilakukan di biosafety cabinet yang terletak di ruangan steril.
Untuk pemantauan suhu menggunakan dua sistem pemantauan, yaitu sistem peringatan otomatis dan pemeriksaan manual.
“Kami menggunakan tas penyimpanan yang terbuat dari bahan khusus yang disetujui oleh FDA AS dan dirancang untuk tahan terhadap suhu kriogenik pada suhu jauh di bawah -150°C,” tambahnya.
Mengenai permasalahan di laboratorium Cordlife Singapura yaitu perubahan suhu pada tangki penyimpanan kriogenik disana.
Retno Suprihatin merasa sedih dengan permasalahan tersebut karena meski berada dalam satu induk perusahaan, namun operasional PT Cordlife Persada di Indonesia terpisah dengan operasional Cordlife di Singapura dan negara lainnya.
“Laboratorium Cordlife Indonesia dalam kondisi baik dan sangat aman,” pungkas Retno. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LENGKAP… Ketahui jenis batuknya agar tidak salah berobat