Cara SYL Beri Rp 1,3 Miliar kepada Firli Bahuri, Ada Peran Kombes Irwan Anwar

saranginews.com – Menteri Pertanian (Mintan) periode 2019-2023, Sahar Yasin Limpo (SYL) mengaku membayar Rp 1,3 miliar kepada mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Ferli Bahori.

Namun, SYL mengklaim pembayaran tersebut tidak terkait dengan pengurusan perkara di Kementerian Pertanian (Kemantan) karena saat itu tidak ada masalah.

Baca juga: SYL Ungkap Tunjangan Bulanan Istri dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara hingga Dekat dengan Ariana Jokowi

Hal itu dibenarkan SYL usai bertemu dengan anggotanya, termasuk Irjen dan Dirjen.

“Tidak pernah dikatakan. Tapi saya merasa itulah kenapa saya selalu ditelepon dan yang aktif mengirimi saya WhatsApp adalah Pak Fraley,” kata SYL. kata SIL.

Baca juga: Kapolda Sumbar Tersenyum Atas Meninggalnya Afif Maulana, LBH Padang: Berhenti Bohong ke Masyarakat

Hal itu diungkapkan SYL saat menjadi saksi mahkota (baik saksi maupun terdakwa) dalam sidang pemeriksaan saksi Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (24/6).

Oleh karena itu, SYL menilai penyerahan uang tersebut hanyalah bentuk persahabatan antara dirinya dan Fraley saat itu.

Baca Juga: Afif Maulana Meninggal Mengerikan, LBH Padang Ungkap Momen Polisi Tabrak Sepeda Korban

Selain itu, SYL mengaku kerap duduk bersebelahan dengan Fraley dalam rapat kabinet.

Dalam persidangan, SYL juga menjelaskan, uang Rp 1,3 miliar itu sudah termasuk dua kali transaksi, yakni Rp 500 juta.

SYL juga menjelaskan cara membayar Fraley miliaran.

Transfer Rp 500 juta ke Fairley dalam bentuk mata uang asing (Valas) dari masing-masing pihak melalui rekanan.

Penyerahan itu terjadi saat SYL diajak menonton dan mengikuti pertandingan bulu tangkis bersama Fairley di Lapangan Olahraga (GOR) Manga Besar, Jakarta Barat.

Sedangkan SYL menyerahkan uang sebesar Rp 800 juta kepada Fairley melalui perantaraan Kapolres Semarang Kompol Arwan Anwar yang juga merupakan saudara laki-laki SYL.

Katanya, “Iranlah yang membawa saya bertemu dengan Pak Farley, dan dia sebenarnya berada di bawah pelatihan Pak Farley ketika dia menjadi polisi setempat di Nusa Tenggara Barat. Dia menjabat sebagai pemimpin.”

Dalam kasus korupsi di Kementerian Pertanian, Sahar Yasin Limpo didakwa melakukan penggelapan atau penggelapan uang sebesar $44,5 miliar.

Penggelapan tersebut dilakukan SYL bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian periode 2021-2023 Kasdi Sabagiano dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementerian Pertanian periode 2023 Mohammad Hatta yang turut menjadi tersangka.

Dan mereka berdua menjadi koordinator pengumpulan uang untuk pejabat Eselon I dan pegawainya, termasuk untuk membiayai kebutuhan pribadi SYL (ant/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *