Wapres Membeberkan Penyebab Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS

saranginews.com – JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menjelaskan penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Menurut dia, hal ini disebabkan oleh pengaruh internasional dan juga mempengaruhi kepentingan negara lain.

BACA JUGA: Bank Indonesia: Pencegahan Kejahatan QRIS Adalah Tanggung Jawab Bersama

Menghadapi situasi yang ada, Wapres menyampaikan bahwa Bank Indonesia dan pemerintah secara umum terus melakukan berbagai upaya.

Ia optimistis rupiah ke depan akan menguat dengan adanya intervensi pemerintah dan Bank Indonesia (BI).

BACA JUGA: Rupee pagi ini melemah ke Rp 16.368 per Dolar AS

“Intervensi lanjutan yang dilakukan Bank Indonesia, pemerintah, dengan harapan bisa kembali normal. Saya kira langkah-langkah ini akan terus berlanjut, meja-meja diskusi bersama akan terus berlanjut,” Wakil Presiden di Tangerang, Banten, pada Senin (24/8/2021). 6).

Pengumuman itu disampaikannya usai menghadiri peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-91 dan Pembukaan Konferensi Nasional (Rakornas) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Tahun 2024 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang.

BACA JUGA: Senantiasa Berdayakan UMKM, Bank DKI Dapat Penghargaan dari BI

Dikatakannya, “Kita (Indonesia) sedang menghadapi situasi global, yang sebenarnya bukan hanya Indonesia yang menghadapinya, tapi semua mata uang di dunia, bahkan euro, juga sedang turun,” ujarnya.

Meski demikian, dia mengatakan pemerintah akan bekerja keras agar nilai tukar rupiah tetap menguat.

“Pertama, masih ada rapat dalam rangka APBN untuk mengevaluasi, walaupun masih sangat bagus, tapi perekonomian Indonesia sangat bagus. Memang ada nilai tukar rupiah ini karena ada kekuatan internasional, kekuatan negara, tapi kami (pemerintah) juga berusaha menghentikannya,” kata Wapres.

Rupee diketahui ditutup menguat terhadap dolar AS pada hari Senin di tengah ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) sebanyak dua kali pada tahun 2024.

Pada akhir perdagangan Senin, rupiah menguat 56 poin atau 0,34 persen menjadi Rp 16.394 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.450 per dolar AS.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan selisih nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat didukung oleh pentingnya perekonomian Indonesia.

“Secara umum rupiah sedang tren, jangan ditanya hari demi hari, trennya akan menguat. Inflasi Indonesia rendah, pertumbuhan bagus, kredit bagus,” kata Perry usai menghadiri pertemuan yang dilarang Presiden Joko Widodo. Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/4).

Faktor utama yang diperkirakan mempengaruhi penopang nilai tukar rupee adalah depresiasi 2,8 persen, pertumbuhan ekonomi 5,1 persen, dan pertumbuhan kredit 12 persen.

Namun, Perry memperingatkan tren terkini yang dapat melemahkan rupee, termasuk peristiwa global dan kepemimpinan bank sentral AS atau The Fed yang tidak terburu-buru menurunkan suku bunga.

Dari dalam negeri, Indonesia masih menghadapi kekhawatiran dalam negeri akan perlunya tambahan pembiayaan dari perusahaan untuk pengembalian dividen dan pembayaran utang (Antara/jpnn).

BACA SELENGKAPNYA DARI STUDI LAIN… Suku Bunga Patokan Naik, SBN Seri SBR013 Jadi Pilihan Bisnis Menguntungkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *