Resmikan 15 MPP Baru, Menpan RB: Pelayanan Publik yang Bagus Tak Lagi Hanya di Jawa

saranginews.com, Jakarta – Menteri Administrasi Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas membuka 15 pusat pelayanan publik (MPP) pada Senin (24 Juni).

Setiap MPP memiliki ratusan layanan yang tersedia bagi warga di satu tempat. Dengan bertambahnya MPP baru, kini terdapat 206 MPP di seluruh Indonesia.

Baca selengkapnya: Pemprov Riau Belajar Pelayanan Publik di Jawa Tengah

“Yang perlu kita sadari, pelayanan publik yang baik tidak hanya fokus di Pulau Jawa, karena kini jumlah MPP di luar Pulau Jawa semakin banyak,” kata Anas dalam keterangannya, Senin. “Artinya konsep di Indonesia adalah: “Pusatnya tidak hanya soal infrastruktur fisik tapi juga pelayanan publik.”

Dia mendesak pemerintah daerah untuk memprioritaskan pekerjaan pelayanan melalui pusat layanan publik ini, dan menekankan bahwa melalui pusat layanan publik ini, survei dilakukan terhadap masyarakat untuk memantau layanan.

Baca selengkapnya: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan 35 Pemerintah Daerah mencapai konsensus mengenai pelayanan publik yang berkualitas pada tahun 2023.

Dikatakannya, “Oleh karena itu, sebaiknya para gubernur daerah, gubernur, dan walikota melakukan survei minimal enam bulan sekali untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kepuasan masyarakat terhadap MPP ini di kalangan masyarakat melalui lembaga survei.”

Untuk memastikannya, Pak Anas meminta Wamenpolri melakukan penelusuran secara langsung dan substantif serta mengetahui apakah indikator pelayanan publik sudah berjalan baik.

Baca selengkapnya: Sistem e-Government dapat mempercepat pelayanan publik.

Oleh karena itu, masuk akal jika pusat pelayanan publik diluncurkan dan fungsi pelayanan bupati dijalankan belakangan, namun kepuasan masyarakat tidak meningkat, jelas Anas.

Mereka disebut-sebut meninjau langsung sejumlah MPP yang dirilis secara online.

Anas mendorong daerah untuk terus menerapkan persyaratan dan indikator MPP.

“Yang kami biarkan terbuka adalah memastikan bahwa mereka dapat memenuhi peran itu dengan baik,” katanya. “Semoga kami dapat terus melakukannya dengan baik di masa depan.”

Sebagai referensi, dari pemantauan pelaksanaan MPP pada tahun 2023, ditemukan banyak kendala dalam pelaksanaan MPP.

Untuk itu, kami mengusulkan agar pemerintah daerah secara aktif mengizinkan berbagai organisasi vertikal untuk berpartisipasi dalam pelayanan publik melalui MPP.

Mantan Direktur Lembaga Pengkajian Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) ini juga mengucapkan selamat kepada kepala daerah dari 15 negara pengusul MPP.

Kami berharap MPP dapat memberikan dampak dan manfaat bagi masyarakat setempat.

“Selamat kepada seluruh masyarakat, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Sekretaris Daerah dan Sahabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang berpartisipasi secara daring pada hari ini dari 15 kota/desa.”

“Sekarang saatnya kita melayani karena pelayanan publik adalah jantungnya pemerintahan ini. Jadi puncak dari kegiatan birokrasi adalah pelayanan publik,” tutupnya.

Pusat Pelayanan Publik (MPP) telah meluncurkan layanan sebagai berikut:

1. Buang Tha Luang, Provinsi Huaphan: 31 organisasi, 160 dinas 2. Kabupaten Tanah Datar: 14 organisasi dan 103 dinas3. Kabupaten Kampar : 17 lembaga dan 264 dinas4. Kabupaten Muaro Jambi : 18 lembaga dan 99 dinas5. Kabupaten Rejang Lebong : 25 lembaga dan 95 dinas6. Kabupaten Bogor : 28 lembaga dan 86 dinas7. Kabupaten Indramayu : 31 instansi dan 160 dinas8. Chombang: 12 organisasi, 52 layanan9. Kabupaten Mojokerto : 29 organisasi dan 155 dinas10. Kabupaten Bima : 13 organisasi, 76 dinas 11. Timor Selatan Tengah : 19 organisasi, 140 dinas 12. Kabupaten Gunung Mas : 22 organisasi dan 123 dinas13. Kabupaten Buton : 11 lembaga dan 76 dinas 14. Kabupaten Kolaka : 13 lembaga dan 99 dinas15. Kabupaten Luwu : 17 lembaga dan 102 dinas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *