saranginews.com – JAKARTA – Ketua DPRD DKI Jakarta Mugijono meminta Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta memenuhi kebutuhan televisi sirkuit tertutup (CCTV) di seluruh wilayah, terutama di wilayah yang dinilai rawan kriminalitas dan kecelakaan lalu lintas.
Mugjiono mengatakan, penambahan kamera pengintai di perbatasan ideal Jakarta merupakan keinginan masyarakat yang disetujui anggota DPR saat masa reses daerah pemilihannya.
BACA JUGA: Pencuri Nekat Angkat Ban Motor, Aksinya Terekam CCTV
“Dewan sering menerima masukan mengenai perlunya video pengawas, terutama di lingkungan padat penduduk yang potensi konfliknya tinggi,” kata Mugjiono dalam laman DPRD DKI Jakarta, Senin (24/6).
Anggota DPRD DKI Jakarta Zigwrieda mengaku kerap mendapat pengaduan kecelakaan lalu lintas yang tidak terekam CCTV sehingga kronologis kejadiannya belum bisa diketahui lebih dekat.
BACA JUGA: Wakil Presiden DPRD Pekanbaru Tuntut Penindakan Pejabat Satpol PP yang Penghina Nenek Mardian
Jadi kalau ke polisi, biasanya kalau ke rumah sakit harus lapor ke polisi dulu, lapor kecelakaannya, tapi tidak ada video pengawas, kata Zigwrieda.
Di sisi lain, Asisten Pemerintahan DKI Jakarta Sigit Wijanarko menjelaskan, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan pada tahun 2017, kebutuhan ideal video surveilans di Provinsi DKI Jakarta mencapai 70 ribu titik.
BACA JUGA: DPRD DKI meminta Pemprov menindak operator parkir liar di Jakarta
Namun hingga pertengahan tahun 2024, layanan video surveilans yang dikelola Pemprov DKI Jakarta baru diterapkan di 747 lokasi.
Penyebarannya di Jakarta Pusat 180 titik, Jakarta Barat 160 titik, Jakarta Utara 75 titik, Jakarta Timur 160 titik, dan Jakarta Selatan 172 titik.
“Pada tahun 2017, PWC menghitung ada 70.000 titik CCTV,” kata Sigit. (mcr4/jpnn)