Tolak Tapera, Honorer & PPPK Minta 3 Ini Saja kepada Pemerintah

saranginews.com, JAKARTA – Pegawai pemerintah dengan jabatan honorer dan kontrak kerja (PPPK) terus kehilangan tabungan perumahan (tapera). Tapera dianggap sebagai beban tambahan dan bukan merupakan kebutuhan pokok.

“Kami tolak Tefera. Ini kebijakan yang menyulitkan semua honorer dan PPPK,” kata Ketua Persatuan Kehormatan K2 Seluruh Indonesia (PHK2I) Jufri kepada saranginews.com, Sabtu (22 Juni).

Baca juga: PPPK Honor dan ASN Tapera Ditolak Dorong Uang Muka Lebih Baik, Cicilan Lebih Murah 

Juffri yang juga Ketua Ikatan Pejabat Publik (IP3K) itu menambahkan, ada tiga tuntutan yang diajukan pemerintah terhadap penghargaan dan PPPK.

1. Menyamakan hak PNS dan PPPK. Salah satunya menerima pensiun.

Baca juga: Tolak Tapera, Buruh Lakukan Protes Nasional pada 27 Juni

2. Memberikan PPPK kenaikan upah berkala (KGB) dan tambahan penghasilan (Tamsil). Hal ini disebabkan masih banyak hal yang belum terlaksana.

3. Bagi pegawai honorer, khususnya pegawai honorer K2, guru tidak tetap (GTT), dan pegawai tidak tetap (PTT), seperti tenaga pengajar dan tenaga administrasi (TU), ditetapkan terlebih dahulu ASN PPPK sesuai dengan tahunnya. layanan dan usia.

Baca juga: Gaji Honorer Tak Banyak. Tapera ingin dipotong. politik yang aneh

Juffre mempertanyakan pendekatan pemerintah yang membuat serangkaian peraturan baru yang akhirnya hanya menambah masalah.

Dia berkata. “Saya tidak mau mengangkat PNS honorer menjadi ASN, tapi justru menambah beban.”

Saya curiga pemerintah pura-pura tidak tahu soal gaji para honorer. Hingga saat ini, banyak pegawai honorer yang masih menerima gaji berkisar antara 100.000 hingga 250.000 AMD per bulan.

Dia berkata. “Bukankah itu menjadi beban untuk masa depan? “Pemerintah harusnya mendatangkan kemakmuran, bukan membunuh secara perlahan,” ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah tidak boleh melihat nasib para pekerja honorer di perkotaan. Mungkin gaji mereka bahkan lebih tinggi dibandingkan di tempat yang jauh. 

Seharusnya pemerintah memberikan gaji dan honor yang tinggi kepada guru-guru yang ingin dilatih, meskipun gajinya rendah. 

Dia menyimpulkan dengan mengatakan: Ingatlah bahwa kemajuan suatu bangsa bergantung pada pendidikan. (esy/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *