RS Mandaya Hadirkan Pusat Neuromuscular Pertama di Indonesia, Ini Keunggulannya

saranginews.com, TANGERANG – Royal Hospital Mandaya Puri resmi meluncurkan Neuromuscular Center pada Sabtu (22/6) yang dapat mengobati berbagai penyakit saraf dan otot dari yang umum hingga yang langka.

Direktur Utama Mandaya Hospital Group, Dr. Benedictus Widaja mengatakan Neuromuscular Center yang baru saja diluncurkan ini merupakan pusat khusus penyakit neuromuskular neuromuskuler pertama di Indonesia.

BACA JUGA: Baru Diresmikan, Pusat Ortopedi RS Mandaya Karawang melayani 3.500 pasien    

“Pusat saraf dan otot ini menjadi kabar baik bagi pasien yang menderita gangguan saraf seperti kesemutan, kejang otot, mati rasa, mati rasa, namun tidak kunjung sembuh meski bolak-balik ke dokter dan rumah sakit,” ujarnya. Dr. Benedictus Widaja dalam keterangan resminya, Sabtu (22/6).

Ia mengatakan, pihaknya memiliki teknologi dan tim dokter subspesialis yang cukup langka di Indonesia untuk mengobati penyakit neuromuskular umum seperti saraf terjepit (HNP), migrain, ALS, sindrom Guillain Barre, miastenia gravis, dan FSHD yang jika tidak ditangani. jika tidak diobati dapat menyebabkan kelumpuhan.

BACA JUGA: RS Mandaya menerapkan teknologi 3D dalam proses medis

Neuromuskular berasal dari kata neuro yang berarti saraf dan otot yang berarti otot. Service center ini fokus pada penyakit yang menyerang otot akibat gangguan saraf pada tubuh.

Hingga saat ini penyakit neuromuskular belum banyak menarik perhatian, karena dianggap remeh bahkan dianggap sebagai penyakit langka.

Padahal, gejala penyakit ini umum terjadi dan bila segera diobati, kelumpuhan bisa dihindari.

Selain mati rasa dan kesemutan, kondisi seperti gangguan bicara, badan lemas terus-menerus, nyeri otot tanpa sebab yang jelas, dan kelopak mata turun juga bisa menandakan gangguan otot akibat gangguan saraf.

Bukan hal yang aneh jika penderita penyakit ini mendapat diagnosis yang tidak akurat karena gejalanya tidak spesifik dan mirip dengan beberapa penyakit lainnya.

Oleh karena itu, kehadiran tim dokter yang benar-benar memahami gangguan yang terjadi pada saraf dan otot sangat penting dalam perjalanan pengobatan neuromuskular.

“Kami beruntung dapat bekerja sama dengan Dr Luh Ari dan tim ahli penyakit otot akibat penyakit saraf yang menyebabkan nyeri otot, kelemahan dan kelumpuhan anggota tubuh seperti tangan dan kaki,” kata Publik Mandaya Royal Hospital Group. Direktur Komunikasi Erwin Suyanto menambahkan.

Dikatakannya, Mandaya Royal Hospital Puri sangat senang bisa mempertemukan dokter spesialis otot yang sangat langka di Indonesia dengan teknologi canggih seperti Advanced EMG Single Fiber Equipment, Evoked Potensi Test, Neuro Sensitive MRI dan DNA Genetic Laboratory. .

“Sebelumnya pasien harus ke Singapura untuk mendapatkannya, kini bisa dilakukan di Indonesia, di Mandaya dengan biaya yang jauh lebih terjangkau,” kata Erwin Suyanto.

FYI, penderita keluhan neuromuskular seringkali membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan diagnosis pasti penyakitnya, biasanya sekitar 5-30 tahun.

Salah satu pasien yang hadir dalam peluncuran tersebut bercerita tentang perjalanannya sebagai penderita Distrofi Otot Facioscapulohumeral (FSHD).

Ia mengatakan butuh waktu 12 tahun untuk akhirnya menemukan diagnosis yang tepat.

Dengan tim dokter dan fasilitas yang bersertifikat, diharapkan penderita penyakit neuromuskuler dapat segera mendapatkan diagnosis yang tepat sehingga mendapatkan terapi dan pengobatan yang tepat.

Karena akan sangat berbahaya jika pasien salah mendapatkan diagnosis dan mendapatkan terapi pengobatan yang salah.

Tim Neuromuscular Center Royal Mandaya Hospital Puri terdiri dari tim yang terdiri dari 20 dokter spesialis saraf, konsultan neurofisiologi, dan konsultan bedah saraf.

Selain itu, terdapat juga spesialisasi lain yang dapat membantu dalam proses diagnosis dan rehabilitasi, seperti dokter rehabilitasi medik, ahli radiologi dan ahli patologi klinik, serta ahli patologi anatomi yang berperan penting dalam proses diagnosis.

Pada acara ini, Mandaya Royal Hospital juga mengumumkan komitmennya untuk membantu lebih banyak penderita penyakit otot dan saraf mendapatkan diagnosis lebih cepat.

Bekerja sama dengan Yayasan Widaya, Mandaya menyalurkan dana hingga Rp500 juta untuk membantu pasien yang membutuhkan akses tes genetik langka di Indonesia.

“Dengan bantuan ini, kami berharap dapat membuka akses bagi siapa saja yang membutuhkan tes genetik agar bisa segera mendapatkan pengobatan. Dulu tes ini hanya bisa dilakukan di luar negeri, tapi sekarang bisa dilakukan di Mandaya Indonesia dan prosesnya juga cepat, tinggal ambil sampel darahnya, jelasnya.

Mandaya Neuromuscular Center merupakan bagian dari Mandaya Neuromuscular Centre of Excellence RS Royal Puri yang telah memiliki Pusat Pelayanan Bedah Syaraf dan Saraf Kejepit, Pusat Nyeri dan Migrain, Pusat Tumor dan Aneurisma Otak, Pusat Kognitif & Insomnia serta Pusat Perkembangan Syaraf Anak.

Hal ini merupakan wujud keseriusan rumah sakit yang dinobatkan sebagai ‘Hospital of the Year’ oleh Health Care Asia Awards 2023 dalam memberikan pelayanan terbaik terkait penyakit saraf.

Sebagai rumah sakit swasta yang menjadi pusat rujukan nasional, Mandaya terus mengembangkan pelayanan terhadap pasien, salah satunya adalah fasilitas bagi pasien yang berasal dari luar kota, luar pulau dan luar negeri.

Mandaya sudah lama memiliki layanan khusus untuk pasien luar kota, kata Erwin Suryanto.

RS Mandaya Royal juga memiliki program penjemputan khusus menuju bandara, stasiun atau rumah pasien.

“Kami juga menyediakan akomodasi khusus keluarga di lantai delapan. Jadi jika ada pasien yang perlu dirawat di rumah sakit, keluarga yang tidak bisa menginap di kamar pasien bisa tidur di fasilitas kamar khusus pasien-keluarga yang kami sediakan,” pungkas Erwin Suyanto. .

Tentu saja peluncuran Mandaya Neuromuscular Center hari ini akan menjadi harapan baru bagi para pasien yang masih belum menemukan jawaban atas penyakitnya, untuk menemukan tim dokter yang berpengalaman dalam pengobatan penyakit langka dan memiliki akses terhadap tes genetik yang bermanfaat. sangat sulit diperoleh.

Mari kita dukung terus dunia kedokteran Indonesia, sembuhkan ibu pertiwi tercinta melalui tangan pangeran dan putri terbaik negeri ini. (mar1/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *