saranginews.com, JAKARTA – Direktur Fata Institute (FINS) Saifudin Asrori menilai kegagalan PPP masuk parlemen pada pemilu 2024 termasuk kegagalan menarik mayoritas suara perempuan.
“Bahkan perempuan di PPP pun tidak bisa menyuarakan suara rakyatnya. Padahal, dengan sejarah panjang sebagai perempuan, banyak legislator perempuan PPP yang seharusnya mendengarkan suara dan keinginan perempuan,” kata Saifudin dalam keterangannya, Jumat. (22/6).
BACA JUGA: Mantan Hakim MK Sebut Keputusan DPRD Sumbar Salah, Ini Alasannya
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mencermati sejumlah perempuan yang duduk di parlemen PPP tak mampu meraih suara mayoritas.
Dia mencontohkan di Banten, perempuan yang ingin menjadi hukum tidak banyak dibicarakan masyarakat. Faktanya, seperti partai lainnya, 30 persen anggota parlemen PPP adalah perempuan.
BACA JUGA: Mantan Hakim Mahkamah Konstitusi: Pemilu Konstitusi DPD Sumbar Tidak Sah dan Dibatalkan
Misalnya, anggota PPP DPR RI di Daerah Pemilihan III Banten yang tinggal di dekat tempat saya bekerja, tidak ada satu pun anggota PPP DPR RI yang berbicara dengan mereka, kata Saifudin. (tan/jpnn) Dengar! Pilihan Editor Video:
BACA JUGA: Sidang PHPU di MK, Demokrat Beri Kesaksian Pelanggaran Pemilu DPR di Dapil Kaltim
BACA SELENGKAPNYA… Polling Bersih di Pemilu 2024, Riyanta Usung Cawagub Jawa PDIP Tengah