saranginews.com, MOJOKERTO – Kehadiran SMK Industri Asi-Syarif Mitra di Desa Brangal, Soko, Mojokerto, Jawa Timur disambut positif masyarakat.
Salah satunya Dui Fendi Dadang Adriano (53) warga Desa Meri, Krangan, Mojocarto, mengatakan di wilayahnya sangat dibutuhkan SMK Mitra Industri Aussie-Siarif.
Baca Juga: Menaker Ida Fauzia Luncurkan SMK Industri Soft Aussie-Siarif Mitra, Begini Harapannya
Kehadirannya menjadi pemicu bagi sekolah-sekolah lain untuk menyatukan siswanya dan semakin semangat menjadi jembatan dengan dunia industri.
Yang dibutuhkan di industri, bersekolah kadang tidak nyambung. Oleh karena itu, SMK As-Sarif adalah solusinya, kata Dadong, Sabtu (22/6).
Baca Juga: Pengembangan AI Membawa Banyak Manfaat, Kata Sekretaris Utama Kemnaker Anwar
Dui Fendi mengatakan, keberadaan SMK Mitra Industri Aussie-Ciarif bisa bermitra dengan SMK lain yang ada di Mozzocarto.
Kehadiran SMK Asi-Syarif Mitra Industri menjadi tantangan kerjasama dengan sekolah lain.
Baca Juga: Sekretaris Utama Kementerian Ketenagakerjaan Harap Peningkatan Kapasitas Guru Tak Berhenti di Acara KKIN
“SMK Asi-Sarif tidak menjadi pesaing sekolah lain, karena sudah berbeda profesinya (SMK Sarif mempunyai dua profesi yaitu profesi autotronik dan mekatronika). Artinya, tidak ada yang perlu ditingkatkan. Sebagai integrator lebih, Anda “industri” bisa bekerja seperti itu. Ini tantangan untuk berkolaborasi memajukan Mojocarto dan Indonesia,” jelasnya.
Jumrutul Mashfia (38), guru bimbingan dan konseling SMP Islam Raden Patah Pungging mengatakan, kehadiran SMK Asi-Sarif Mitra Industri sangat membantu siswa yang ingin langsung bekerja setelah lulus sekolah.
“Menurutku bagus ya, karena sebagian besar siswa yang tidak diterima di sekolah negeri bingung mau sekolah di mana, karena latar belakangnya ingin segera bekerja. Jadi menurutku ada baiknya membantu siswa kita. Masuk karir jalurnya jadi sangat positif,” kata Jumrutul (mrk/jpnn).