saranginews.com, JAKARTA – Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan penggunaan database tunggal sangat menentukan keberhasilan berbagai program pemerintah.
Hal itu diungkapkan Al Muktabar usai menghadiri peluncuran Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2024 yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Gedung Ibu Kota Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Kamis (20/6). .
Baca Juga: Pj Gubernur Al Muktabar Peletakan Batu Pertama Kantor Pusat Bank Bunton
Al Muktabar menekankan bahwa database tunggal ini menjadi kunci keberhasilan program pemerintah dalam memerangi stunting dan kemiskinan ekstrem.
“Di Provinsi Banten sendiri, data ini digunakan sebagai dasar pengembangan dan penetapan kebijakan sosial,” kata Al Muqtabar dalam keterangan resminya, Jumat (21 Juni).
Baca Juga: Pemprov Banten Bentuk Satgas Pencarian 221 Kendaraan Dinas yang Hilang
Bertajuk “Berkolaborasi Mewujudkan Data Tunggal Menuju Indonesia Emas 2045”, Al Muktabar turut berkontribusi dalam memampukan pemerintah melakukan digitalisasi data individu berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Pasalnya, semuanya diterapkan dan terintegrasi dalam sistem digital sehingga dapat mempercepat proses pelayanan dan pembangunan sosial, sehingga menghilangkan kebutuhan pencatatan data secara manual yang memerlukan proses agak lama.
Baca Juga: Peresmian Layanan Elektronik di Banton, Menteri AHY: Birokrasi Harus Lebih Responsif
“Jadi masyarakat yang berpindah dari satu kota ke kota lain tidak lagi harus berurusan dengan administrasi kependudukan, tapi cukup mengurusnya dalam satu aplikasi yang terintegrasi di tingkat nasional,” jelasnya.
Ia mengatakan sinkronisasi data juga penting dalam penyusunan RPJMD dan RPJPD Provinsi Banten yang saat ini sedang berjalan.
Menurut Al Muktabar, jika persiapan tersebut tidak didukung dengan landasan bukti yang kuat, maka tujuan mencapai Indonesia emas 2045 akan sulit tercapai.
“Berdasarkan database yang solid, kami dapat memperkirakan program pembangunan yang dilaksanakan,” tegas Al Muktabar. (adv/jpnn)
