PBHI Ingatkan Pentingnya Representasi Perempuan Jadi Pimpinan & Dewas KPK

saranginews.com, JAKARTA – Ketua PBHI Julius Jew menekankan pentingnya keterwakilan perempuan dalam struktur pimpinan dan badan pengawas (dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (PKC).

Hal itu disampaikan Julius saat berdiskusi antara PBHI dan Transparency International Indonesia di Jakarta, Jumat (21/6).

BACA JUGA: Usut Korupsi, KPK Periksa Pejabat Tinggi Mulai dari Trikomsel Oke hingga Asiatel Globalindo

Julius mengatakan, Pansel KPK harus melihat adanya permasalahan yang kompleks dan berubah-ubah di lembaga antikorupsi dan harus menjadi alat ujian bagi mereka yang ingin memimpin.

Dalam perbincangan tersebut, Julius menyoroti prestasi yang diraih Presiden Joko Widodo (Jokowi), seperti keterwakilan perempuan dalam kepemimpinan BPK.

BACA: Kejati Jabar Terima Berkas Perkara Tersangka Pegi Setiawan Pembunuhan Wina, Simak

“Jokowi punya sejarah dalam memilih pemimpin perempuan di BPK,” kata Julius dalam diskusi bertajuk “Pentingnya Keterwakilan Perempuan dalam Kepemimpinan BPK dan Dewas BPK,” dikutip dari siaran pers.

Menurut dia, pendapat perempuan perlu komisi antirasuah. Menurut kajian Komisi Riset Pemberantasan Korupsi, salah satu penyebab korupsi adalah pemberdayaan perempuan.

BACA JUGA: Jenazah PMI Dipulangkan dari Goa, Malaysia

Oleh karena itu, ia menilai meski sistem kepemimpinan di BPK harus didominasi oleh orang dewasa, namun keberhasilan Jokowi dalam menunjuk perempuan sebagai pimpinan BPK patut diharapkan.

Dengan demikian, kepemimpinan perempuan diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada bahkan mentransformasikan BPK di masa depan.

Julius, penilaian baik lainnya adalah penilaian baik Presiden Jokov di bidang pemilihan ketua lembaga, yaitu memastikan organisasi masyarakat sipil menjadi mitra dalam komisi seleksi, seperti KY, Komjak dan lembaga lainnya.

Namun, hal itu tidak terlihat pada pemilihan presiden BPK, kata Julius Yevrey.

Selain itu, Julius juga menekankan pentingnya KPU mencari pemimpin BPK yang memiliki jiwa kepemimpinan dan kuat.

Untuk itu, Julius menyarankan kepada panitia agar perubahan yang akan mentransformasikan BPK di masa depan harus dimulai dengan mencari perempuan yang kuat dan berdaya.

“Untuk menyelesaikan mata rantai permasalahan yang terjadi di BPK saat ini,” kata Julius (may/jpnn) Simak! Video Pilihan Editor:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *