saranginews.com, Jakarta – Ketua Komite Koordinasi Ikatan Mahasiswa Islam Jabodetabeka-Banten (Badko HMI) M. Adhiya Muzakki mendukung penuh upaya pemerintah dalam memberantas perjudian online.
Ia meyakini pemberantasan perjudian online ibarat jihad di jalan Allah.
Baca juga: HMI Malaysia ekspansi ke Tanjung Pinang, siap terima pasien internasional
Ia yakin dengan dibentuknya Satuan Tugas Khusus (Satgas) oleh pemerintah, upaya pemberantasan bisa dipercepat dengan lebih efektif dan efisien.
Aditya juga mengatakan, pemberantasan perjudian online tidak bisa hanya dilakukan melalui Kominfo saja, melainkan harus dilakukan melalui berbagai kementerian dan lembaga, termasuk masyarakat.
Baca Juga: Pemberitahuan Penting kepada Pemilik Hyundai Ioniq 5 dan 6, HMID Umumkan Recall
“Memberantas perjudian online sama dengan memberantas kebodohan dan keburukan,” kata Aditya dalam keterangannya, Jumat (21 Juni).
Selain itu, Aditya mengatakan perjudian online di Indonesia ibarat virus yang menyebar hingga ke pelosok desa. Tak heran jika Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang memiliki jumlah pemain judi online terbanyak.
Dikatakannya, permasalahan para pemain judi online adalah mereka berasal dari kalangan menengah ke bawah bahkan memiliki pendapatan yang rendah sehingga membuat para pemain judi online terlilit hutang bahkan hingga bunuh diri.
“Masalah perjudian online ini sangat serius. Ibarat virus, sudah menyebar ke seluruh pelosok tanah air dan dampaknya luar biasa,” imbuhnya.
Aditya mengaku akan terlibat aktif membantu pemerintah menghilangkan ketidaktahuan yang mengakar tersebut.
“Kami juga akan membentuk pokja untuk memberikan edukasi dan pencegahan kepada masyarakat di wilayah Jabod Tabekah-Banten untuk menghindari dan menghentikan aktivitas perjudian online ini,” jelasnya.
Tak lama kemudian, Adhiya melakukan edukasi dan advokasi kepada para pelaku judi online di wilayahnya melalui Badko HMI Jabodetabeka-Banten.
“Selama enam bulan terakhir, kami telah melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda Jabodetabeka-Banten,” tutup Adhiya (mcr8/jpnn).