saranginews.com, SIDOARJO – Bea dan Cukai menghadapi tantangan yang sulit dan dinamis di era globalisasi dan digitalisasi saat ini.
Oleh karena itu, kerja sama organisasi menjadi penting bagi Bea dan Cukai dalam upaya menjaga stabilitas perekonomian dan keamanan nasional.
BACA JUGA: Bea Cukai 150 Pakaian Bekas di Sungai Asahan Gagal
Kasubdit Humas dan Penyuluhan Kepabeanan Encep Dudi Ginanjar mengatakan, jika organisasi berjalan dengan baik maka Bea dan Cukai bisa menjalankan tugasnya secara efisien dan efektif.
Kerja sama ini tidak hanya meningkatkan kinerja Bea Cukai, namun juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan keamanan negara.
BACA LEBIH LANJUT: Bea Cukai Perluas Perannya sebagai Asisten Perdagangan dengan Program AEO
“Melanjutkan dan memperkuat kerja sama antar organisasi merupakan langkah yang sangat penting bagi Bea dan Cukai dalam menjawab tantangan masa depan,” kata Encep dalam keterangannya, Kamis (20/6).
Dalam rangka mendorong pengembangan industri tembakau (SIHT) di Jawa Timur, Direktur Transportasi dan Cukai Askolani dan Anggota Komisi XI DPR Indah Kurnia meninjau langsung SIHT di Kabupaten Sidoarjo.
BACA JUGA: Bea dan Cukai Cilacap Dukung Ekspor UMKM dengan bantuan dan peningkatan tenaga kerja
Dirjen Askolani dan Indah Kurnia sepakat mendukung pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk segera menunjuk presiden yang memenuhi syarat pembentukan SIHT agar bisa segera menjabat.
Direktur Perhubungan dan Perdagangan Askolani berharap pembangunan SIHT dapat mengurangi pengangguran dengan menyerap lebih banyak tenaga kerja, serta dapat mencegah peredaran rokok ilegal, sehingga menciptakan lingkungan yang cocok dan cocok bagi industri tembakau.
Hal ini juga didasari oleh tujuan penggunaan Pendapatan Hasil Penyaluran Pajak Tembakau (DBH CHT) yang sehat dan sah dalam perpajakan.
Dalam hal ini juga dilakukan diskusi dengan para pedagang tembakau yang akan tergabung dalam SIHT.
UKM tembakau berharap biaya perekrutan pemberi SIHT masuk akal atau murah sehingga produknya bisa bersaing.
Masyarakat juga menyampaikan harapannya agar pengembangan SIHT yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dapat meningkatkan minat dan bisnis Desa Candipari.
Masih di Jawa Timur, kelompok diskusi (FGD) pemeriksaan impor Karantina Bea dan Cukai berlangsung di tempat penyimpanan sementara (TPS) pada Kamis (13/6).
Acara yang diselenggarakan Bea Cukai Tanjung Perak ini dihadiri oleh berbagai pihak pelabuhan antara lain Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Jatim, Kesyahbandaran Utama dan Terminal Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Perak, PT Terminal Petikemas Surabaya. , dan Terminal PT Teluk Lamong.
Dalam situasi ini, Bea dan Cukai Tanjung Perak memaparkan permasalahan yang patut dibahas dalam beberapa FGD.
Dibahas juga gagasan untuk meningkatkan kecepatan pemeriksaan bea cukai dan karantina untuk mempersingkat waktu tinggal.
Perlu adanya dukungan kerjasama antara organisasi mitra dan pemangku kepentingan untuk mendukung strategi ini. (mrk/jpnn)