Indonesia Bertutur 2024, Cara Merajut Harmoni Bersama Pencipta, Alam, dan Sesama

saranginews.com, Jakarta – Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan kebudayaan memegang peranan yang sangat penting karena ilmu yang diperoleh dari nenek moyang bangsa merupakan sumber yang luar biasa untuk menghadapi kondisi saat ini dan masa depan.

Hal itu diungkapkan Hilmar seiring Direktorat Film, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali menggelar Mega Festival Indonesia Bertutur (Intur) 2024 dengan mengusung tema “Subak: Harmoni Dengan Sang Pencipta, Alam, dan Sesama”. .

Baca Juga: Pembacaan Pesan Persatuan Borobudur di Festival Budaya Bertuturi Indonesia

Oleh karena itu, Hilmar mengatakan festival Mega Indonesia Bertuturi merupakan upaya untuk mengeksplorasi dan mengkomunikasikan warisan budaya tersebut.

Menurutnya, acara tersebut akan menjadi wadah dan wadah ekspresi seni yang diungkapkan melalui berbagai kegiatan seni pertunjukan, seni rupa, sinematografi, dan seni media inspiratif.

Baca juga: Laura Basuk Jadi Ikon Festival Berbahasa Indonesia 2022

“Dengan memanfaatkan keberagaman budaya dan teknologi yang dihadirkan di Bertuturu Indonesia, masyarakat Indonesia akan melihat hubungan antara masa lalu dan masa kini serta melihat bagaimana kita dapat berperan dalam menjadikan budaya sebagai sumber kehidupan kembali.” Masa depan,” kata Hilmar.

Hilmar mengungkapkan, filosofi Subak yang diusung Bertuturi Indonesia dijiwai dengan pentingnya keseimbangan hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta, dengan sesamanya, dan dengan alam.

Konsep ini dikenal masyarakat Hindu Bali dengan sebutan filosofi Tri Hita Karana. Selain itu, sistem Subaki diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO pada tahun 2012.

Ahmad Mahendra, Direktur Film, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, setiap kali Mega Festival Bertutur Indonesia digelar, semangat menjaga budaya berkelanjutan dan inspiratif selalu diutamakan.

Mahendra menjelaskan, Bertuturi Indonesia merupakan bagian dari upaya pengembangan kebudayaan berkelanjutan yang bertujuan untuk membangun jembatan kearifan lokal di era 4.0 dan mendorong peran aktif generasi muda dalam pelestarian dan pemanfaatan peninggalan sejarah. dan penafsiran warisan ilmu pengetahuan sebagai sumber kreativitas nasional.

“Indonesia Bertutur Mega Festival mencakup seluruh kelompok yang mengutamakan tempat budaya dalam ekosistem yang berkelanjutan. Bekerja sama dengan lebih dari 900 pelaku budaya dari 15 negara. “Saya optimistis seluruh generasi bisa mendapatkan manfaat dari festival budaya ini,” kata Mahendra.

Sementara itu, Melati Suryodarmo, Artistic Director Bertutur 2024 Indonesia, mengatakan Mega Festival Indonesia Bertutur ingin mengajak para pelaku budaya dengan semangat yang sama untuk meningkatkan kesadaran tentang sumber pangan dan kehidupan pertanian di Indonesia. Harmoni antara manusia dan alam.

“Seperti nilai-nilai yang terkandung dalam Subak, Bertuturi Indonesia diharapkan dapat menjaga keseimbangan kehidupan antara masyarakat, alam, dan spiritualitas dalam realitas saat ini,” kata Melati.

Festival Bertuturi Indonesia tahun 2024 akan menghadirkan delapan program utama yang akan memberikan pengalaman yang merangsang kepekaan dan menunjukkan realitas kehidupan saat ini dan masa depan dari berbagai sudut pandang, termasuk Katanaya (seni bertutur yang memadukan nilai-nilai kearifan lokal dan sejarah panjang). sejarah bangsa), Visaraloka (Program Perpanjangan Media dan Pameran Seni Pertunjukan), Ekayana dan Anaratha (Panggung Seni Pertunjukan), Layaramba (seni gerak dan tari dalam kerangka sinematik), Samaya Sastra (ruang acara sastra dan pembacaan puisi) , Kiranamaya. (menjelajahi seni pemetaan video dan instalasi cahaya) serta Virama (adegan senja untuk hiburan dan pertunjukan musik).

Setiap program mengajak kita untuk mengeksplorasi lebih jauh berbagai bentuk seni dan budaya yang dihasilkan dari karya para seniman yang terlibat.

Sebelumnya, Intour 2022 diadakan di Borobudur pada masa presidensi G20 Indonesia. Event Inturi yang kedua ini akan digelar pada tanggal 7 hingga 18 Agustus 2024 dan digelar di tiga lokasi di Bali antara lain Batubulan, Ubud, dan Nusa Dua.

Bertuturi Indonesia “Mengalami Masa Lalu, Mengolah Masa Depan” diharapkan dapat melahirkan gerakan menggali pengetahuan warisan budaya Indonesia dari masa prasejarah hingga abad ke-15 melalui film, musik, media, dan seni pertunjukan (mcr10/jpnn )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *