Hari-Hati! Mafia BTS Bisa Saja Bermain di Seleksi Anggota BPK 

saranginews.com – Pengamat politik dan kebijakan publik Ray Rangkuti mengungkapkan mafia mungkin akan mengungkap beberapa tokoh dalam proses seleksi calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 2024-2029.

Selain itu, kata Ray, BPK merupakan lembaga pengawas yang menilai kerugian negara akibat korupsi.

Baca juga: Damri Kembali Naik Bus Listrik BTS di Surabaya, Ini Harganya.

“Iya, tindak pidana korupsi itu jaringannya, namanya forum. Bisa masuk ke semua bidang yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara. Salah satunya BPK,” kata Ray dalam siaran persnya, Rabu (20/6).

Pendiri Lingkar Madani (LIMA) 4G Base Transmisi Station (BTS) Indonesia ini tak bisa memungkiri, mafia kasus korupsi berupaya melibatkan ahli dalam seleksi calon anggota BPK.

Baca Juga: Dugaan Ketua Hudev UI Ngaku Tak Berikan Tanda Tangan Ahli di Proyek BTS Bakti 4G

Lalu, skandal korupsi BTS dengan mantan anggota BPK Achsanul Kosasi yang merugikan negara lebih dari $8 triliun.

“Karena kasus BTS besar sekali, mungkin ada yang bisa menahan anggota BPK di bawah kendali mafia ini, supaya tidak dibeberkan,” ujarnya.

Baca Juga: Suparji Ahmad: Jaksa Agung ST Burhanuddin tak ragu dengan penyidikan kasus BTS

Oleh karena itu, Ray meminta untuk mengetahui lebih jauh mengenai calon yang didaftarkan oleh panitia seleksi (pansel) calon anggota BPK yang dibentuk Panitia XI DPRK. 

Menurut penggiat prodemokrasi ini, panitia seleksi BDP harusnya percaya diri dalam menyeleksi calon yang diduga bermasalah.

Intinya masyarakat tidak ragu, kalau ada informasi negatif (soal calon, Red), tidak segan-segan dipotong. Begitulah, kata Ray.

Ditegaskannya, dalam memilih calon anggota BPK periode 2024-2029, kejujuran menjadi hal utama selain memenuhi syarat administrasi.

“Integritas itu mencakup segala hal yang tidak menjadi hak orang tersebut (pemilih, Red.), baik dekat dengan oligarki atau semacamnya. Nah, mereka (pansel) sedang memeriksa orang-orang itu agar tidak menimbulkan masalah. .” .

Administrasi Komisi

Sementara itu, pengamat politik Karyono Vibowo mengatakan DPRK perlu memantau proses seleksi agar anggota KPC tidak terpengaruh kepentingan mafia.

Ia menilai penting bagi BDP untuk tetap independen tanpa mempengaruhi kepentingan pihak tertentu.

“Merupakan tanggung jawab DPRK untuk memantau seluruh proses seleksi DPRK agar anggota BPC terpilih bebas dari mafia atau kelompok kepentingan yang ingin menjaga BPC bersih dan independen,” kata Karyono kepada wartawan, Kamis.

Independensi dan kemurahan hati BPC harus dijaga, karena organisasi ini mempunyai tanggung jawab strategis untuk menjamin anggaran publik. 

Oleh karena itu, DPRK sebagai wakil rakyat bertanggung jawab atas pengukuhan pimpinan dan anggota BDP, kata Karyono. (Ast/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *