saranginews.com, Jakarta – Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia (UI) Prof. Sulistyowati Irianto menegaskan pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Sekjen PDIP Hasto Cristianto dan jajarannya Kusanadi tadi.
Sulis mengaku mengikuti perkembangan terkait penyidikan Hasto Cristiano melalui pemberitaan media massa.
Baca juga: Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Diduga Melanggar KUHAP dan Hak Asasi Manusia Saat Menyita Ponsel dan Buku DPP PDI Perjuangan.
Dia mengatakan, penyidikan tidak ada kaitannya dengan tersangka Harun Masiku.
Sulis juga menyebut pihak yang mengkritik pemerintah akan menghadapi hukum.
Baca Juga: Dari Kasus Hasto, Penerapan UU Tebas Selektif Rugikan Demokrasi Indonesia
Hal itu disampaikan Sulis usai memberikan materi pada diskusi publik ‘Hukum Sebagai Senjata Politik’ yang diselenggarakan Masyarakat Madjid Nucolish di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Rabu (19/6).
Nanti kalau dia (Hasto) diperiksa, kita lihat di media, karena tidak ada pertanyaan tentang Harun Masiku, sehingga terkesan dimintai keterangan karena Harun Masiku, kata Prof. Sulis.
Baca Juga: Penyidik KPK selidiki cara kotor Hasto usai menyita ponsel
Sulis juga mengutip pemikir keberagaman Sukidi yang mengatakan bahwa politik punya teman dan musuh.
Dimana jika teman dan sahabat mendapatkan keistimewaan dan keistimewaan lebih.
Namun, jika Anda bertindak melawan pemerintah, Anda akan menghadapi hukum.
Sekjen PDIP Hasto Cristianto disebut-sebut kini tengah mengkritik pemerintah sekaligus menghadapinya.
“Jika kamu adalah temanku, kawan, kamu adalah segalanya. Namun, kalau Anda lawan saya, saya akan tegaskan hukumnya, jelasnya.
“Jadi konsep akademisnya begitu. Bagaimana hukum digunakan untuk mendefinisikan kekuasaan, untuk melanggengkan kekuasaan,” tambah Sulis.
Melihat fenomena tersebut, Sulis pun menilai sistem hukum sudah rusak. Selain itu, korupsi jenis ini diduga dimanfaatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengejar oknum yang kritis terhadap pemerintah, seperti Hasto Kristianto.
“Dan menurut saya itu sangat merugikan, karena KPK adalah buah reformasi. Semua orang menilai sebelum reformasi UU KPK, KPK merupakan lembaga nomor satu yang mendapat kepercayaan masyarakat tertinggi. “Kami tidak percaya dengan apa yang disampaikan Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) saat itu, yakni tebang pilih,” jelasnya.
Namun belakangan kita melihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedikit terpuruk dan sangat menyukai konsep tersebut, pungkas Sulis.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Cristianto mengecam tindakan penyitaan penyidik KPK sebagai saksi Harun Masiku dalam dugaan suap komisioner KPU.
Hasto menilai penyitaan handphone dan buku PDIP tidak sesuai KUHAP, sebab penyitaan dilakukan melalui penangkapan pegawai bernama Kusnadi.
Akibat perbuatan penyidik KPK bernama Rosa Purbo Bekti, Hasto dan tim kuasa hukumnya melaporkan yang bersangkutan ke Majelis Komisi Pemberantasan Korupsi dan akan digelar sidang praperadilan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. . (mcr8/jpnn) Jangan lewatkan video pilihan editor:
Baca artikel lainnya… Dihadapan para aktivis, Hasto menyebut PDIP punya rekam jejak partai-partai yang berjuang