saranginews.com, JAKARTA – Kurikulum farmasi memegang peranan penting dalam dunia ilmu kesehatan. Kurikulum (prodi) ini tidak hanya mengajarkan resep obat dan bahan kimia, tetapi juga mengeksplorasi kompleksitas ilmu pengetahuan untuk menjamin kesehatan masyarakat.
Memahami peran dasar apoteker
BACA JUGA: Pentingnya peran farmasi dalam kesembuhan pasien, menjaga mutu dan keamanan penggunaan obat
Jajaran Apoteker merupakan garda terdepan dalam kegiatan kefarmasian hasil pelatihan Program Penelitian Farmasi.
Menurut pafiseruian.org, apoteker berperan penting dalam memastikan penggunaan obat yang benar dan aman.
BACA JUGA: Kunjungan ke Kantor Daevoong, BPOM serukan pengembangan talenta muda di bidang farmasi
Seorang apoteker harus memahami seluk beluk obat, mulai dari interaksi obat, efek samping, hingga dosis yang tepat untuk pasien.
Selain itu, apoteker berperan sebagai pendidik kesehatan yang memberikan nasehat kepada masyarakat dan memberikan informasi akurat mengenai pengobatan.
Baca Juga: Dokter, Tenaga Kesehatan, dan Apoteker Konsolidasikan Prestasi Ganjar-Mahfud di TKRPP
Kurikulum farmasi membekali siswanya dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk memenuhi peran penting ini.
Sebuah studi tentang cakupan luas kurikulum farmasi
Selain kedokteran, program gelar farmasi mengeksplorasi berbagai pengetahuan. Siswa mempelajari berbagai aspek farmasi, termasuk:
1. Kimia farmasi: Ilmu yang mempelajari struktur dan sifat obat, serta metode sintesis dan analisis.
2. Biologi Farmasi : Memahami interaksi obat dengan tubuh manusia, termasuk mekanisme kerja dan efek sampingnya.
3. Farmasi: Studi tentang formulasi obat, produksi dan pengendalian mutu.
4. Farmakologi dan farmasi klinis: Ilmu yang mempelajari efek obat pada tubuh manusia dan cara penggunaannya dalam pengobatan berbagai penyakit.
5. Apotek Komunitas: Menggali peran apoteker dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Kurikulum farmasi membekali siswa tidak hanya dengan pengetahuan teoritis tetapi juga dengan keterampilan praktis dan penelitian.
Siswa akan dihadapkan pada berbagai skenario kehidupan nyata seperti simulasi layanan farmasi, analisis obat di laboratorium, dan penelitian terkait pengembangan obat baru.
Kebutuhan akan apoteker yang berkompeten dan profesional terus meningkat seiring dengan kemajuan ilmu kesehatan.
Lulusan program farmasi memiliki peluang kerja yang sangat baik di berbagai industri, termasuk apotek, rumah sakit, industri farmasi, Food and Drug Administration (FDA), lembaga penelitian, dan lembaga pendidikan.
Tidak hanya itu, lulusan program pendidikan “Farmasi” mempunyai kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, seperti studi magister dan doktoral, serta menjadi peneliti atau akademisi di bidang farmasi.
Program gelar farmasi tidak hanya tentang obat-obatan dan resep, tetapi juga komitmen terhadap kesehatan masyarakat.
Bagi orang-orang dengan tekad yang kuat, minat dan kepedulian yang kuat terhadap kesehatan, program gelar Farmasi menawarkan kesempatan untuk bekerja dan membuat perbedaan di dunia. (flo/jpnn)