Darmizal: Judi Online Harus Ditangani Tuntas dan Menyeluruh

saranginews.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Mohajir Efendi menjelaskan ide pemberian dukungan sosial (pisang) kepada para penjudi online.

Menurut Mohajir, sasaran penerima bansos adalah keluarga penjudi online.

Baca Juga: Begini Tanggapan Airlang Soal Soal Dukungan Sosial Bagi Pejudi Online

Selain itu, gagasan pemberian bantuan sosial kepada keluarga korban perjudian online merupakan salah satu materi yang diajukan Kementerian Koordinator PMC yang sedang bersiap membentuk gugus tugas pemberantasan perjudian online, ujarnya.

Pembentukan gugus tugas tersebut diumumkan pada tanggal 21 Juni 2024 (Kepress) pada Satgas Pemberantasan Judi Internet yang dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 14 Juni 2024.

Baca Juga: Game Online Diperiksa, AKBP Apri Vivo Ponsel Polisi Ini Diperiksa

Presiden ReJO Pro Gibran (Jokowi Relawan Prabowo-Gibran) Mohajir Efendi, Koordinator Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Darmizal MS, memahami langkah tersebut. Penerima bansos adalah keluarga korban, bukan pelaku perjudian online.

“Ini merupakan langkah yang tepat karena seringkali keluarga korban terkena dampak negatif dari perjudian yang mereka lakukan. Contohnya adalah kesulitan keuangan dan tekanan mental. Mereka sangat membutuhkan bantuan,” kata Darmizal, Selasa (18/6/2024).

Baca Juga : Efektivitas Pembuatan Grup Judi Online

Meski demikian, Darmizal menegaskan maraknya perjudian online di Indonesia tidak akan diserahkan kepada Cominfo, Kementerian Komunikasi dan Informatika.

“Penghapusan perjudian online harus terintegrasi dan dihilangkan seluruhnya. Potensi bencana ini harus dihentikan di hulu, bukan menunggu di hilir, ujarnya.

Pada tahun 2014, Presiden Relawan Prabov-Hatta menambahkan bahwa penegak hukum dan penjahat dunia maya harus agresif dalam memburu, menekan, dan menghentikan aktivitas operator perjudian online.

“Bekerja sama dengan penyedia jaringan dan bank sebagai bagian dari upaya terpadu untuk menghilangkan perjudian online sangatlah penting,” kata Darmizal.

Menurut Darmizal, penegakan hukum saja tidak cukup. Oleh karena itu, diperlukan upaya preventif melalui pendidikan dasar tentang perjudian dan tindakan anti perjudian.

Ia menjelaskan: “Masyarakat perlu diingatkan tentang bahaya perjudian melalui media, sekolah, dan forum publik. Pemimpin agama dan influencer juga dapat dilibatkan dalam menyebarkan pesan positif.”

Terkait skema bantuan sosial yang diberikan pemerintah kepada keluarga terdampak, Darmizal menegaskan hal tersebut merupakan langkah yang baik untuk meringankan beban keuangan.

“Namun dukungan ini harus tepat sasaran dan memberikan dukungan psikologis,” jelasnya. “Korban dan keluarga mereka memerlukan konseling untuk memulihkan kesehatan mental mereka dan memperbaiki hubungan yang rusak akibat perjudian.”

Yang ingin dijelaskannya adalah perlunya rehabilitasi bagi mereka yang kecanduan judi online. Mereka membutuhkan bantuan psikolog dan konselor untuk mengatasi kecanduannya.

Darmizal mengatakan program pasca rehabilitasi juga diperlukan untuk mencegah kekambuhan dan membantu mereka membangun kehidupan baru yang sehat.

Penting juga, katanya, upaya harus dilakukan untuk mengembangkan perekonomian yang sering terlibat dalam perjudian online. Masyarakat tidak boleh tergoda untuk berjudi, namun harus diberikan peluang bisnis dan keterampilan.

Darmizal menambahkan, pemberantasan perjudian online memerlukan peran serta semua pihak. Pemerintah, aparat penegak hukum, tokoh masyarakat, media dan semua pihak harus bekerja sama dalam upaya ini.

“Dengan kemauan dan koordinasi yang kuat, kita bisa mewujudkan Indonesia tanpa perjudian online. Darmizal menyimpulkan: “Kita harus menyelamatkan generasi muda dan masa depan bangsa dari ancaman ini.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *