saranginews.com, Jakarta – Kunyit merupakan salah satu bumbu dapur yang dapat dijadikan ramuan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Sebab kunyit mengandung kurkumin, semethoxycurcumin, bisdesmethoxycurcumin, resim, pati, karbohidrat, protein, selulosa dan lemak.
Baca Juga: 6 Manfaat Kunyit yang Tak Terduga
Kunyit juga kaya akan vitamin C, antioksidan, zat pahit, zat besi, fosfor, kalsium dan minyak atsiri.
Air kunyit yang dicampur madu mempunyai khasiat yang luar biasa.
Baca Juga: 5 Manfaat Oatmeal, Aman Bagi Penderita Penyakit Ini
Rempah-rempah mengurangi risiko penyakit jantung dan depresi.
Caranya sangat sederhana. 3 Siapkan biji kunyit sepanjang 7 cm lalu haluskan.
Baca Juga: 5 Bahaya Terlalu Banyak Mengkonsumsi Kunyit, Penyakit Ini Bisa Menghantui Anda
Tambahkan kunyit ke dalam 500 ml air dan rebus hingga mendidih. Setelah itu, angkat dan campurkan dengan madu.
Minuman herbal siap diminum. Minumlah air timun madu ini 2 kali sehari selama 5 hari kemudian hentikan selama 3 hari.
Kemudian gunakan air kunyit yang dicampur dengan olahan madu sesuai kebutuhan.
Berikut uraiannya dilansir Genpi.co.1. Mengatasi masalah pada sistem pencernaan
Manfaat kunyit yang pertama adalah merangsang produksi empedu di kantong empedu.
Secara alami membantu pencernaan dan metabolisme makanan dalam tubuh.
Menurut para ahli, kunyit bermanfaat dalam mengobati perut kembung, melancarkan pencernaan dan meningkatkan nafsu makan.2. Sifat antioksidan
Antioksidan berperan dalam melindungi tubuh dari radikal bebas yang diduga menjadi penyebab berbagai penyakit.
Kunyit dan jahe dipercaya sebagai antioksidan yang menetralisir radikal bebas karena struktur kimianya.
Selain itu kunyit dan jahe juga meningkatkan aktivitas enzim antioksidan dalam tubuh. Antiinflamasi
Peradangan merusak tubuh. Para ilmuwan percaya bahwa peradangan adalah penyebab penyakit jantung, kanker, dan banyak penyakit kronis lainnya.
Temulavak dan kunyit melawan peradangan karena sifat anti-inflamasinya.
Kedua senyawa tersebut dikatakan menghambat pergerakan molekul dalam tubuh, yang diyakini berperan penting dalam banyak penyakit kronis.4. Mengatasi depresi
Selain kesehatan fisik, kunyit dan jahe juga mempengaruhi kesehatan mental. Keduanya dipercaya dapat mengobati depresi.
Sebuah penelitian terkontrol dilakukan dengan 60 pasien depresi.
Para peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama mengonsumsi Prozac (antidepresan), kelompok kedua mengonsumsi kunyit dan jahe.
Sementara kelompok ketiga mengonsumsi Prozac yang dikombinasikan dengan kunyit dan jahe.
Setelah enam minggu, kelompok yang menggabungkan Prozac dengan kunyit dan jahe mengalami peningkatan mental yang signifikan.
Penelitian ini menyatakan bahwa kunyit dan jahe efektif sebagai antidepresan.5. Otak yang sehat
Penurunan hormon neurotropik (BDNF) menyebabkan banyak penyakit otak, seperti penyakit Alzheimer.
Kunyit dan jahe dipercaya dapat meningkatkan kadar hormon BDNF di otak.
Namun, penelitian lebih lanjut dan terkontrol diperlukan untuk mengonfirmasi hal ini. Kunyit mencegah kanker
Ada banyak jenis kanker. Beberapa di antaranya dipengaruhi oleh suplemen kunyit.
Kunyit telah dipelajari sebagai ramuan yang berguna dalam pengobatan kanker.
Kunyit juga diketahui mempengaruhi pertumbuhan dan penyebaran sel kanker pada tingkat molekuler.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kunyit dapat menonaktifkan sel kanker dan mengurangi pertumbuhan pembuluh darah baru pada tumor dan metastasis.
Kunyit dipercaya dapat mencegah penyakit kanker, terutama yang menyerang saluran pencernaan.7. Mengurangi risiko penyakit jantung
Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia.
Kunyit dan jahe membantu meningkatkan kesehatan jantung.
Beberapa penelitian menemukan bahwa kunyit dan jahe meningkatkan fungsi endotelium, atau lapisan pembuluh darah.
Disfungsi endotel merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung.
Sebuah penelitian juga menemukan betapa efektifnya kunyit dan jahe untuk berolahraga.
Selain itu, keduanya berperan dalam mengurangi peradangan yang juga berdampak pada penyakit jantung (genpi/jpnn).
Baca artikel lainnya… 3 Risiko Tidur Berlebihan