Ikut Salat Id di Lapangan Gasibu Bandung, Ini Makna Iduladha Bagi Menteri Suharso

saranginews.com, BANDUNG – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Perwakilan Bappenas Suharso Monoarfa bersama puluhan masyarakat asal Jawa Barat melaksanakan salat Iduladha 1445 Hijriah di Lapangan Gashibu Kota Bandung pada Senin (17/6). /2024).

Suharso juga mengatakan, aliran sesat kurban merupakan simbol dari keinginan kuat untuk membunuh manusia dan memberantas barbarisme. 

Baca Juga: Idul Adha 1445 H, BMKG keluarkan peringatan cuaca hari ini

“Secara simbolis kita membunuh hewan, tapi yang terpenting mengembalikan sifat liar tersebut kepada manusia,” kata Suharso usai menghadiri salat Idul Adha di Bandung. 

Suharso berharap melalui ibadah kurban ini, masyarakat mampu melepaskan diri dari sifat-sifat kebinatangan seperti keserakahan dan kerakusan yang dapat merusak kehidupan manusia di muka bumi.

Baca Juga: Idul Adha 2024, SIG bagikan 331 hewan kurban di 23 provinsi

“Yang terpenting adalah mematikan ciri-ciri hewan tersebut, terutama ciri-ciri satwa liar,” ujarnya.

Selain itu, menurutnya, ibadah kurban merupakan sarana kembali ke alam dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

BACA JUGA: Rayakan Idul Adha, Tak Hanya Idul Fitri, Warga Semarang Masih Makan Ketupat

Sementara itu, Suharso Monoarfa mengikuti salat Iduladha 1445 Hijriah bersama ribuan warga Jawa Barat di Lapangan Gashibu Kota Bandung.

Sholat Idul Adha dimulai pukul 06.40 dipimpin Imam WIB KH Ahmad Zaki Burhani, Direktur Pondok Pesantren Azzakiyyatussholihah Kabupaten Majalengka.

Kemudian sebagai khatib ada KH Dede Suherman, Pengurus Pondok Pesantren Al Inaayah Ciwaas Peuntas Tasikmalaya.

Dalam khotbahnya, Dede Suherman menyampaikan penghormatan yang mencerminkan pengakuannya akan pentingnya berbagi dengan sesama. 

Ketika seorang muslim menyembelih hewan kurban, ia tidak hanya memikirkan kemaslahatannya sendiri, namun juga memperhatikan kebutuhan orang yang membutuhkan.

“Sekte pengorbanan juga mengajarkan kita untuk menjalani kehidupan berbagi dan peka secara sosial terhadap orang lain. Inilah hakikat hidup manusia yang sebenarnya menurut Islam. “Kita saling membantu, kita saling mendukung, kita menjaga orang lain,” kata Dede. (mcr27/jpnn) Jangan lewatkan video pilihan editor ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *