Eks SDM Perusahaan Teknologi Bakal Mudah Diserap Pasar Kerja

saranginews.com, JAKARTA – Peneliti Kementerian Ekonomi Digital dan UKM dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Izzudin al Farras menilai berkurangnya jumlah pegawai pasca merger atau penggabungan dua perusahaan adalah hal yang wajar. sesuatu yang seharusnya mungkin terjadi.

Padahal kedua perusahaan yang melakukan merger berada dalam bisnis yang sama.

BACA JUGA: PT Pegadaian Ajak Warga Bantar Gebang Tukar Sampah untuk Untung

“Perampingan merupakan hal yang lumrah terjadi pada perusahaan yang baru merger. Hal ini dilakukan untuk mengurangi duplikasi usaha di dalam perusahaan. Karena pasti ada fitur atau fungsinya yang serupa atau mirip. “Ini masuk akal,” kata Izzudin.

Farras mengumumkan PT Tokopedia dan Tiktok Shop berencana menyederhanakan sistemnya pasca merger.

BACA JUGA: Idul Adha 2024, SIG Salurkan 331 Hewan Kurban di 23 Daerah

Perusahaan gabungan yang berganti nama menjadi Toko Tokopedia ini akan memangkas jumlah karyawan di tempat atau wilayah yang bertambah atau berlipat ganda.

Farras mengungkapkan, hal serupa banyak terjadi di perusahaan berbadan hukum. Misalnya di bidang telekomunikasi ada Indosat Ooredo dan Hutchisonn Tri Indonesia.

BACA JUGA: 360Kredi bagikan hewan ritual kepada warga desa Bojong Koneng.

Mantan pekerja di sektor digital diasumsikan tidak perlu khawatir dengan pemutusan hubungan kerja. Sebab para pekerja di sektor ini memiliki keterampilan yang dibutuhkan dunia usaha, khususnya di era digital ini.

Para pekerja ini tidak akan dipekerjakan oleh perusahaan start-up lain, tetapi juga oleh bisnis non-start-up atau bisnis tradisional.

“Secara keseluruhan, pekerja di sektor ini memiliki keterampilan tinggi yang dibutuhkan industri. “Sehingga perusahaan lain akan segera menggunakannya,” ucapnya.

Menurut Farras, setelah integrasi karyawan (SDM) perusahaan akan bertindak sesuai rencana yang akan dilaksanakan oleh perusahaan yang terlibat.

Mereka biasanya akan fokus terutama pada tujuan bisnis perusahaan.

“Kalau rencana dan harapannya berjalan baik, berarti ada pertumbuhan bisnis atau pengembangan, misalnya tahun depan perusahaan tidak memerlukan tambahan karyawan untuk melakukan investasi besar di bidang yang membutuhkan tambahan staf,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Farras, e-money akan terus berkembang ke depannya.

“Kalau kita melihat e-commerce, bukan dari nilai produk bruto (GMV) atau kunjungan pelanggan, empat tahun ini dan tahun depan akan terus meningkat, meski tidak setinggi saat pandemi. Berdasarkan asumsi tersebut, permintaan tenaga kerja di industri ini akan terus meningkat, kata Farras.

Seperti diketahui, Tokopedia mengumumkan akan melakukan penyesuaian jumlah karyawan setelah 75 persen saham perusahaan dialihkan ke TikTok.

Manajemen Tokopedia juga telah melakukan pemetaan internal dan menemukan banyak hal yang perlu diperbaiki agar sesuai dengan bisnis perusahaan (chi/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *