saranginews.com, DEPOK – PT Pertamina (Persero) turut serta menjaga lingkungan melalui gerakan bangunan indah bersih Lestari Rahayu Ciliwung (Pintu Biru Ciliwung).
Acara tersebut merupakan bagian dari Festival Ciliwung 2024 yang resmi dibuka pada Sabtu (15/6) di Uma Maja, Depok, Jawa Barat.
Baca Juga: Pertamina rencanakan penambahan solar dan elpiji 3kg menjelang Idul Adha 2024
Festival Ciliwung melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proyek Pentahelix, termasuk lima pihak yaitu akademisi, pengusaha, pemerintah, komunitas dan masyarakat serta media.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sethi Noorbhaya berharap kolaborasi lima heliks ini tetap dipertahankan agar program lingkungan hidup yang ada dapat dilaksanakan dalam skala yang lebih besar.
Baca Juga: Kilang Internasional Pertamina siap memanfaatkan peluang tahun ini dengan meraih kinerja positif di tahun 2023
Menteri Sethi Norbia mengatakan dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (16/6): “Hari ini merupakan bagian dari tindak lanjut hasil Pernyataan Menteri ke-10 tentang Air untuk Kesejahteraan Bersama World Water Forum 2024.”
Menteri Sethi Noorbia melanjutkan: Dalam pernyataan tersebut disepakati komitmen untuk mendorong perlindungan, konservasi dan keberlanjutan sumber daya air, termasuk air tanah, sebagai elemen penting bagi aktivitas manusia dan ekosistem, terutama air permukaan seperti sungai yang mengalir darinya. jalan menuju pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan air.
Baca Juga: Pertamina sumbang pendapatan negara hingga Rp 426 triliun pada 2023
“Terima kasih kepada Pertamina dan seluruh masyarakat, kegiatan hari ini sangat menggembirakan,” kata Norbia.
Wali Kota Depok Mohammad Idris menambahkan, sangat diperlukan kerja sama dengan berbagai departemen.
Ke depan, tidak hanya Ciliwung saja, banyak sungai yang bisa berkembang di kawasan ini.
“Salah satunya Sungai Cisadane yang merupakan sungai terbesar setelah Ciliwung yang bisa dimanfaatkan di Kota Depok,” kata Idris.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama Pertamina Nick Vidyoti mengatakan Ciliwung dapat menjadi sungai yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Hal ini tidak hanya mempunyai dampak sosial yang baik tetapi juga dampak lingkungan, ekonomi dan pendidikan.
Pertamina menghadirkan program Gerbang Biru Ciliwung yang memiliki tiga pilar utama yakni Gerbang Bersih, Gerbang Indah, dan Gerbang Rahyu. Kami menjalankannya sebagai konsep pentahelix, yang akan berdampak besar.”
Pengembangan program Blue Gate berfokus pada pengelolaan mandiri oleh masyarakat menuju ekowisata berkelanjutan.
Ekoparisme adalah konsep mengembalikan sungai ke fungsi alaminya, yaitu mengalirkan air sungai secara terus menerus.
“Saya berharap proyek-proyek ini berjalan dengan baik, mohon kerjasama dan doanya agar nantinya kita bisa mewujudkan masyarakat sejahtera melalui kehadiran lingkungan sekitar, dalam hal ini Sungai Ciliwung,” harap Nikki.
Selain Pintu Air Ciliwung, Pertamina juga menyediakan 200 pohon dan 7 perahu karet untuk digunakan di Sungai Ciliwung.
Sementara itu, Vice President Corporate Communications Pertamina Fadjar Joko Santoso menambahkan, fokus Pertamina terhadap perlindungan lingkungan hidup sejalan dengan tujuan Pertamina untuk menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Melalui Gerbang Air Ciliwung, Pertamina berharap dapat berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) No. 6 (Air Bersih dan Sanitasi), No. 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan) dan No. 1. 3 (Hidup Sehat dan Sejahtera).
Ia menegaskan, Pertamina berkomitmen mendorong terciptanya kualitas hidup yang lebih baik sebagai aspek keberlanjutan.
“Salah satunya dapat dilakukan melalui pelestarian alam di Sungai Slovene sehingga air di Slovenia dapat dimanfaatkan untuk pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat,” tambah Fajr.