KSDAI Luncurkan Buku Panduan Terbaru Tentang Dermatitis Atopik, Ini Isinya

saranginews.com, Jakarta – Kelompok Kajian Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI), Kelompok Kajian Imunodermatologi dan Dermatologi Okupasi (KSIDAK) dan Satuan Pokja Alergi Imunologi IDAI bekerja sama dengan Menarini Indonesia meluncurkan buku pedoman baru mengenai dermatitis atopik.

Buku terbaru Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Dermatitis Atopik pada Anak dan Dewasa di Indonesia edisi 2024.

Baca juga: 5 Manfaat Cuka Apel, Bantu Atasi Penyakit Kulit Ini

Keberadaan buku ini merupakan bagian dari komitmen KSDAI dalam melatih dokter kulit dan dokter umum dalam memberikan pelayanan kepada pasien dermatitis atopik.

Ketua KSDAI dan Ketua Kelompok Penyusunan Buku Dr. Buku ini menjadi panduan bagi para dokter dalam memahami, mendiagnosis dan mengobati dermatitis atopik pada anak-anak dan orang dewasa di Indonesia, kata Bapak Prihianti Gondokariono, Sp.D.V.E., Subsp.D.A., Ph.D., FINSDV, FAADV.

Baca Juga: Hindari Dermatitis Kontak Kondisi Kulit Hindari pelembab berwarna dengan pewangi buatan 

Buku ini merupakan hasil pembaruan panduan yang dirilis beberapa tahun lalu. Manual yang diperbarui telah ditambahkan sesuai dengan situasi saat ini.

“Dalam panduan terbaru ini ditambahkan penjelasan mulai dari diagnosis, diagnosis hingga penatalaksanaannya,” kata dr Prihiyanti saat ditemui baru-baru ini di kawasan Gunavarman, Jakarta Selatan.

Baca juga: Jangan Sepelekan Penyakit Kulit, Konsultasikan ke Dokter Spesialis yang Tepat

Juga dikenal sebagai dermatitis atopik atau eksim, ini adalah penyakit kulit kronis yang ditandai dengan rasa gatal dan peradangan kering.

Penyakit tidak menular ini umum dialami oleh bayi dan anak-anak. Namun tak jarang penyakit ini juga menyerang orang dewasa.

Gejala dermatitis atopik bisa berbeda-beda pada setiap orang. Pada bayi, ruam biasanya muncul di wajah, terutama di pipi.

Namun ada juga ruam yang sering muncul di lipatan kulit seperti siku, lutut, dan pergelangan tangan.

Tidak jarang penyakit eksim menimbulkan gejala gatal yang parah saat cuaca sangat panas atau dingin.

“Kedua suhu ekstrem itu membuat kulit semakin kering. Jadi, begitu kering, dermatitis bisa kambuh lagi,” ujarnya.

Dr. Prihiyanti menjelaskan, jika suhu terlalu tinggi, kulit cenderung menguap sehingga mengharuskan Anda minum lebih banyak.

Selain itu, ia menyarankan penderita dermatitis atopik menggunakan pelembab yang mengandung furfuryl palmitate yang efektif sebagai antioksidan dan antiinflamasi.

“Kalau dia atopik, kalau sudah minum obat biasa saja, betul. Tapi pelembap tambahan, misalnya pelembap yang menghidrasi, seperti yang saya katakan sebelumnya, memiliki sifat antipruritus dan anti inflamasi. , jelasnya (mcr31/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *