Kemendikbudristek Magangkan LKP Barista di Industri Kopi

saranginews.com – JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menggelar Program Magang bagi guru dan pengelola lembaga pelatihan dan pelatihan (LKP).

Tahun ini, instruktur dan manajer barista LKP memiliki kesempatan untuk memperkuat keterampilan mereka sesuai dengan tren terkini di industri.

BACA JUGA: Hati-hati, Ini 4 Bahaya Minum Kopi Terlalu Banyak yang Bikin Kamu Terkejut

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menggandeng Akademi Kopi Indonesia dengan Anomali Coffee sebagai mitra usaha untuk meningkatkan keterampilan para guru dan pengelola LKP industri kopi. 

Dipilih 15 orang instruktur dan pengelola LKP yang sebelumnya telah melalui proses seleksi untuk menyelesaikan program magang dan pelatihan direktur kursus dan pengelola bidang keterampilan barista.

BACA JUGA: Dukung industri kopi Indonesia, Rotary bekerja sama dengan Action-SCAI adakan Bootcamp gratis

Proses pelaksanaan praktek ini akan dilaksanakan pada tanggal 5-14. Juni 2024 di Jakarta.

Direktur Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Nahdiana mengungkapkan, kemampuan memimpin merupakan faktor terpenting dalam penyiapan barista profesional.

BACA: 2.578 Tenaga Honorer Segera Diberi Perintah PPPK, 23 Ditahan, Hariyanto Surat ke Kemendikbud 

“Saat ini kami fokus pada perbaikan manajemen di lingkungan satuan pendidikan LKP, dan salah satu yang menjadi perhatian adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui Program Pengenalan kepada guru dan pengelola kursus dan pelatihan sebagai upaya pelatihan, sehingga di masa depan . LKP akan menjadi salah satu pilihan pengembangan perekonomian masyarakat,” kata Nahdiana pada Sabtu (15/6).

Bertempat di Akademi Kopi Indonesia, Irvan Helmi, salah satu pendiri (co-founder) Anomali Coffee mengungkapkan antusiasmenya terhadap program tersebut.

Menurutnya, pendidikan profesi khususnya kursus dan pelatihan dapat menjadi jembatan yang menghubungkan dunia kopi dari atas hingga bawah dengan dunia pendidikan.

“Kami menyambut baik upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk bersama-sama menyiapkan talenta guru barista. “Di sini kami memberikan kesempatan kepada peserta program magang untuk mengembangkan kemampuannya,” jelas Irvan.

Akademi Kopi Indonesia sebagai pusat pelatihan di bawah payung Kopi Anomali merupakan tempat terbaik untuk melatih keterampilan para peserta magang.

Berry Prathama Effendi selaku instruktur barista dari LKP Hospitality Institute Pekanbaru, Pekanbaru, Riau, mengatakan program ini merupakan pengalaman berharga baginya.

Telah mengenal sektor kopi sejak lama, Berry tidak pernah berhenti belajar.

Menurutnya, kesempatan tersebut merupakan langkah terbaik yang diambilnya selama menjadi guru.

Berry dan mitra lainnya baru saja menyelesaikan pembuatan bir tangan, serta kualitas rapuh dan secangkir kopi. 

“Tentu saja ini merupakan peluang yang luar biasa. Program ini membuat saya memperdalam keterampilan memasak dan membuat kue. “Saya belum pernah mencoba dua hal ini sebelumnya,” jelas Berry.

Setelah melihat langsung dapur Kopi Anomali dan diberikan penjelasan kopi secara lengkap, Berry paham betul seperti apa industri kopi itu.

Ia juga tahu bagaimana cara menularkan ilmu kepada para peserta.

“Di sini kami juga diajarkan bagaimana berkomunikasi dengan baik dalam menyampaikan materi kepada siswa,” kata Berry.

Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Eksekutif Akademi Kopi Indonesia, Donna Elvina.

Sebagai penanggung jawab pelatihan, Donna menyadari bahwa tantangan terbesar lembaganya adalah melatih guru agar tidak hanya dilatih untuk berkompetisi, tetapi juga kompeten dalam mengajarkan materi.

Dikatakannya, peserta program ini merupakan instruktur yang sudah mempunyai pengalaman.

Perlakuan yang diberikan berbeda dengan level dasar. 

“Kami tidak hanya ingin memberikan sertifikasi, kami ingin mereka ahli dalam mengajarkan keterampilan tersebut,” kata Donna.

Untuk mendukung tujuan tersebut, Donna berpendapat bahwa pelatihan ini tidak hanya mengenai teknik penyajian kopi saja, namun juga mengenai penilaian dan presentasi untuk melihat seberapa baik peserta dalam menjelaskan materi. 

“Istilah itu tidak hanya dilontarkan, tapi harus dijelaskan secara paksa kepada siswa nantinya,” pungkas Donna. 

Sebagai informasi, Program Pengenalan Instruktur dan Pemimpin Kursus dan Pelatihan meliputi otomotif sepeda motor.

Di kawasan ini, Kemendikbud menggandeng Yamaha DDS2 Jawa Barat sebagai mitra usaha yang digelar pada 3-12 Juni 2024 (esy/jpnn) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *