saranginews.com, JAKARTA – Brand lokal asal Bandung, Niiono melebarkan sayap bisnisnya dengan dibukanya flagship store atau store terbarunya Grand Indonesia.
Adit Yara, CEO dan Technical Officer Niion Holding, menjelaskan ini merupakan toko kedua yang dibuka terpisah setelah Bandung.
BACA JUGA: Pasar lokal di Peruri memamerkan ratusan merek lokal
Kehadiran Niion di Grand Indonesia dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar Jakarta, khususnya masyarakat perkotaan yang tinggal di Jakarta Selatan.
“Pasar terbesar kami ada di Jakarta Selatan, disusul Bandung, basis kami, dan kota-kota lainnya,” kata Adit saat ditemui di kawasan Tamrin, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
BACA JUGA: Merta Pudak Wangi, Merek Dupa Bali Tembus Pasar Luar Negeri
Adit menjelaskan, Niion memproduksi berbagai macam produk tas, mulai dari tote bag, tas laptop, tas ransel mini, hingga tas multifungsi yang bisa digunakan sebagai ransel dan tas.
Sebagian besar bahan yang digunakan pada produk Niion adalah poliester tahan air.
BACA JUGA: Yamaha Kenalkan Teknologi Turbo Menuju Kecepatan Tak Tertandingi!
Namun ada juga tas bening buatan Niion yang menggunakan bahan polivinil klorida (PVC).
Terbuat dari bahan PVC, tas ini sangat populer di kalangan penduduk kota, khususnya para penggemar K-Pop.
Mantan personel boy grup Winner Min ini pernah mengenakan tas transparan Niion dan menjadi viral di kalangan penggemar K-Pop.
Tampilan tas yang original dan minimalis rupanya disukai konsumen.
“Tas ini juga menjadi favorit di kalangan Gen Z,” ujarnya.
Baru-baru ini Niion memperkenalkan “Kembali ke Sekolah, Waktu Kelas, Kegembiraan” sebagai koleksi baru untuk siswa.
Koleksi Back to School memenuhi kebutuhan pelajar SMA hingga kuliah dengan seri Zura Backpack, Lana Laptop Bag, Naya Backpack dan Neva Backpack.
Sementara itu, Molly Backpack Series, Woody Lunch Bag, SID Pencil Case, Rocky Backpack, dan Buzz Trolly Bag karya NIION yang disponsori oleh FNF akan segera hadir untuk siswa berpenghasilan rendah, TK, atau SD. (mcr31 / jpnn)
BACA ARTIKEL BERIKUTNYA… Longsor melanda Lumajang, korban terakhir ditemukan petugas