Bamsoet Dorong Peningkatan Iklim Investasi Lewat Bank Tanah

saranginews.com, Jakarta – Ketua Kongres Rakyat RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, di tengah persaingan global yang semakin kompetitif, menciptakan iklim investasi yang positif merupakan sebuah tantangan.

Langkah nyata pemerintah Indonesia untuk mendorong iklim investasi adalah dengan menciptakan bank tanah.

Baca juga: Bamsoet Sebut Belum Ada Kesepakatan Presiden Dipilih MPR

Hal ini dilakukan sebagai suatu lembaga khusus yang bertujuan untuk mengelola tanah dan berfungsi melaksanakan rencana perolehan, pengelolaan, penggunaan dan pembagian tanah. 

“Dengan terbentuknya lembaga perbankan tanah, kita akan dapat menjamin akses tanah bagi masyarakat, komunitas, pembangunan, pemerataan ekonomi dan reformasi pertanian, serta dukungan investasi,” kata Bamsoet. Seminar Nasional Magister Kenotariatan Universitas Jayabaya Di Jakarta, Sabtu (15/6/24).

Baca juga: Indonesia Classic Expo 2024 yang Digelar Agustus Presiden IMI Bamsoet Beri Dukungan

Ditambahkannya, peran dan fungsi agen land banking seperti Land Banking dapat menjadi solusi atau jawaban dalam membeli tanah untuk tujuan investasi.

Selain itu, pajak tanah dapat mendukung tujuan reformasi pertanian dalam mencapai pelayanan pertanahan modern, seperti penerbitan sertifikat tanah elektronik. 

Baca juga: Ketua MPR Bamsoet Ingatkan Jurnalis Ambil Tanggung Jawab Mencerdaskan Negara

“Sertifikat elektronik akan menjadi landasan untuk mengubah pola pikir masyarakat kita, dimana digitalisasi dapat diterapkan di banyak aspek kehidupan, termasuk dokumen kepemilikan tanah,” kata Bamsoet.

“Sertifikat elektronik ini memberikan banyak manfaat, antara lain autentikasi informasi dokumen terenkripsi, kemudahan autentikasi digital, kecepatan pelacakan dokumen, serta jaminan hukum dan keasliannya,” ujarnya.

Ketua Ikatan Alumni Hukum Universitas Padjadjaran (PADIH-UNPAD) mengatakan, saat ini masih terdapat beragam pendapat mengenai keberadaan bank tanah yang secara umum terbagi dalam tiga persoalan.

Pertama, ketentuan yang ada tumpang tindih. Kedua, belum adanya peraturan teknis yang lebih rinci untuk melakukan operasional di kawasan tersebut.

Ketiga, pendirian bank tanah secara sosial tidak baik bagi masyarakat sehingga menimbulkan berbagai asumsi dan anggapan.

“Menyikapi ketiga permasalahan tersebut, yang ditekankan adalah mengedepankan prinsip bahwa keberadaan bank tanah harus menjadi bagian dari solusi penyelesaian permasalahan pertanian dan tidak menambah permasalahan baru,” kata Bamsoet. (Jepang)

Selengkapnya… Ketua MPR Bamsoet mengimbau generasi muda menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam keberagaman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *