saranginews.com, Jakarta – Direktur Bisnis PT Permodalan Nasional Madani Prasetya Sayekti mengaku sangat mengapresiasi penyelenggaraan BIA 2024.
“Ini merupakan apresiasi yang menguatkan motivasi kami, apa yang kami lakukan diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan,” kata Prasetya, dikutip Jumat (14/6).
Baca Juga: PNM & Kementerian BUMN Gelar Kompetisi Jamu Kekinian Ayo!
Seperti diketahui, PNM meraih penghargaan istimewa pada acara Business Indonesia Awards (BIA) 2024 yang digelar di Jakarta pada Kamis (13/6).
PNM mendapatkan predikat “Program Keuangan Mikro Terbaik Pemberdayaan Perempuan dan Pembangunan Masyarakat” pada ajang BIA 2024.
Baca juga: Tips Nasabah PNM Mekaar Agar Terhindar dari Pencurian Data Pribadi Pinjol Ilegal
Prasetya mengatakan, PNM mempunyai tugas yang harus diberikan khususnya kepada ibu-ibu kurang mampu.
Menurutnya, beberapa tingkatan pemberdayaan telah dilakukan PNM, dimulai dari pemberdayaan dasar yang dilakukan dalam pertemuan kelompok mingguan.
Bagiannya memberikan literasi dasar yang bersifat dasar dan diikuti oleh semua klien yang ada.
“Kemudian ada literasi lanjutan, dimana kita melakukan pemberdayaan dalam skala yang lebih besar dengan materi yang maju. Pemberdayaan ini tidak lepas dari pemberian pendidikan digital,” ujarnya.
Prasetya mengatakan, pihaknya berharap dengan adanya edukasi yang maju dan digital, konsumen mampu meningkatkan potensi dirinya, termasuk kemampuan memperluas pasarnya.
Pada tahun 2024, PNM memiliki target penyaluran sebesar Rp74 miliar, ujarnya.
Pihaknya optimistis target tersebut bisa tercapai, apalagi kini jumlahnya mencapai 863.000 kelompok.
Sepanjang tahun 2023, PNM dan anak perusahaan mencatatkan kinerja positif.
Perseroan mencatatkan laba Rp 1,64 triliun per 31 Desember 2023.
Laba perseroan yang diperoleh PNM dan anak usahanya meningkat 66,2 persen secara tahunan (year-on-year/s) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berarti Rp992 miliar.
Laba tersebut, laporan keuangan perseroan yang dimuat Harian Bisnis Indonesia, Kamis (28/3), berupa peningkatan pendapatan bunga dan syariah (bersih) senilai Rp12,3 triliun atau meningkat 20,7 persen dibandingkan 31 Desember. 2022 yang berarti Rp 10,2 triliun.
Beban usaha perseroan meningkat 14,18 persen hingga mencapai Rp 10,6 miliar per 31 Desember 2023.
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, beban usaha perseroan mencapai Rp 9,3 triliun. Dari sisi ekuitas, perseroan mencatatkan modal senilai Rp9,06 miliar atau meningkat 22 persen pada tahun lalu dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang berarti Rp7,4 miliar pada 2022.
Sementara total liabilitas perseroan mencapai Rp41,9 triliun, tumbuh 6,53 persen year-on-year dibandingkan 31 Desember 2022 yakni Rp39,4 triliun.
PNM mencatatkan total aset senilai Rp 51,04 triliun per 31 Desember 2023.
Angka tersebut meningkat 8,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berarti Rp 46,8 triliun.
PNM menyalurkan Rp 71,2 triliun per 31 Desember 202, sedangkan pembiayaan aktif berjumlah 15,1 juta nasabah. Business Indonesia Award (BIA) merupakan acara tahunan yang diadakan oleh Business Indonesia.
Indonesia Business Award tahun ini mengangkat tema “Agility in Uncertainty”. Pada kesempatan tersebut, penghargaan diberikan kepada perusahaan dengan kinerja terbaik berdasarkan penilaian dewan juri antara lain Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dan Wakil Menteri Keuangan periode 2017-. 2022. Mardiasmo Republik Indonesia periode 2014-2019.
Kemudian Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Perekonomian (KSSK) 2008-2009 Raden Parded, Menteri Komunikasi dan Informatika RI 2014-2019 Rudiantara, dan Direktur Utama PT Jarlindo Akshara Graphics (JAG) Lulu Terianto.
Ada dua kategori penerima penghargaan, yaitu industri non perbankan dan perbankan. Di segmen non-perbankan, terdapat sejumlah sektor peraih penghargaan seperti konstruksi, ritel, dan jasa telekomunikasi. Sementara pada kategori perbankan, penghargaan diberikan kepada bank swasta nasional, bank syariah, dan bank swasta (mcr10/jpnn).
