Bareskrim Terbang ke Medan, Ratusan Ribu Ekstasi Ditemukan

saranginews.com, JAKARTA – Badan Anti Narkoba Bareskrim Polri menemukan produksi 314 ribu tablet ekstasi di Medan, Sumatera Utara.

Penangkapan dilakukan setelah penyidik ​​mengetahui adanya laboratorium narkoba rahasia di toko milik suami istri H.C. dan D.K.

BACA JUGA: Brigadir Roni Sebut 65 Persen Pelaku Kejahatan di Sumut adalah Pengguna Narkoba

“Ada bukti berbagai prekursor kimia yang diuji dan terbukti stabil Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa. (14/6).

Pada Kamis (13/6), Bareskrim Polri bersama Polda Sumut mengungkap penemuan kantor rahasia narkoba di Medan.

BACA JUGA: Mayjen Niko Fakhrizal Minta Prajurit TNI Hentikan Judi Internet dan Narkoba.

Barang bukti yang disita antara lain bahan ekstasi, bahan kimia padat 8,96 kilogram, bahan kimia cair 218,5 liter, bubuk mephedrone 532,92 gram, 635 tablet ekstasi, berbagai bahan kimia prekursor, dan peralatan pabrik.

Produsen ekstasi tersebut merupakan pabrik milik tersangka H.K., dan istrinya D.K. Ini juga membantu dalam produksi ekstasi.

BACA JUGA: INW mengecam ketimpangan hukum dalam kasus narkoba Fredi Pratham

Selain pasangan suami istri tersebut, penyidik ​​juga menangkap tersangka lainnya yakni SS dengan nama samaran D selaku pelapor dan penjual, AP kurir pengantar paket ekstasi, H.D. selaku penjual ekstasi dan S sebagai saksi penjualan ekstasi yang ditangkap pada Selasa (11/11).

Sejak pengumuman tersebut, dua orang yang ditangkap (DPO) atau buronan polisi, yakni R. dan B, sudah digeledah.

“Kami sedang menelusuri daftar pencarian orang berinisial R dan B,” kata Mukti.

Polisi bintang satu mengatakan, pabrik obat rahasia ini dibuat dalam enam bulan terakhir. Dalam satu bulan, mereka bisa memproduksi 600 tablet ekstasi per bulan dari bahan baku yang didatangkan dari China melalui pasar.

“Tersangka mengetahui adanya produksi narkoba jenis ekstasi secara rahasia melalui website,” ujarnya.

Berdasarkan hasil uji forensik, ekstasi yang disiapkan pasangan suami istri tersebut mengandung mephedrone, obat jenis baru yang terdaftar sebagai Golongan I berdasarkan Kementerian Kesehatan No. 5 Tahun 2023 tentang Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi.

Laporan tersebut, kata Mukti, merupakan hasil penyelidikan bersama dengan Badan Pusat Bea dan Cukai, Otoritas Bea dan Cukai Daerah Bandara Soekarno Hatta, dan Otoritas Bea dan Cukai Daerah Sumut.

Diawali dengan perkembangan hasil penyelesaian kasus kantor rahasia di kawasan Santera, Jakarta Utara pada 4 April 2024, dan kantor rahasia di Bali pada 2 Mei 2024.

Kemudian, berdasarkan pendataan kuisioner dan teknologi informasi (IT), lanjutnya, diketahui adanya pasokan bahan kimia ke wilayah Medan, Sumut, sejak Agustus 2023 hingga saat ini.

Akibat kejadian tersebut telah teridentifikasi titik pengiriman bahan kimia atau barang dan lokasi tersebut merupakan pabrik rahasia milik keluarga pasangan tersebut, kata Mukti.

Berdasarkan jumlah barang bukti yang ada, ekstasi yang ada sebanyak 635 tablet dan narkotika jenis cair dan padat berbagai jenis sebanyak 227,46 kg, dari jumlah tersebut dihasilkan 314.190 tablet ekstasi. maka jumlah nyawa yang diselamatkan adalah 314.825, terhitung satu hal untuk jiwa. (antara/jepang)

TULIS ARTIKEL LAINNYA… Pegawai PT KAI ditangkap kasus narkoba

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *