APDESI Desak Pusat Mempercepat Digitalisasi Pembayaran di Desa

saranginews.com, JAKARTA – Program penghitungan statistik pembayaran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di pedesaan dinilai merupakan perkembangan besar.

Ketua Umum Asosiasi Gubernur Desa Indonesia (Apdesi) Anwar Saddat mengatakan, dampak digitalisasi pembayaran UMKM sudah banyak dirasakan masyarakat desa, seperti peningkatan hubungan dengan konsumen, lebih hemat dalam pemasaran dan produksi produk. transaksi dan pencatatan keuangan. lebih efektif.

BACA: Rapat APDESI yang dihadiri Gibran berujung pelecehan, Bawaslu Gufron Sentil

Meski demikian, Anwar juga mengakui masih banyak hal yang perlu dikaji dan diperbaiki agar digitalisasi UMKM di tingkat desa dapat dilakukan untuk kepentingan seluruh warga dan perangkat desa.

“Jadi masih jauh dari kata sempurna, karena masih banyak yang belum bisa menggunakan aplikasi tersebut. Namun kami tidak membuang waktu, kami terus memberikan dorongan khususnya kepada para pemimpin desa untuk fokus pada UMKM di desa diluar Digitalisasi yaitu memberikan edukasi .” Ucap Anwar saat dihubungi melalui telepon, Jumat (14/6).

BACA JUGA: Menteri Pertanian Amran mendorong Apdesi membuat pengumpulan pangan di seluruh desa

Banyak hal yang perlu diperbaiki menurut Anwar adalah sumber daya manusia (SDM), infrastruktur terutama koneksi internet, anggaran di tingkat desa, dan dukungan penuh dari pemerintah pusat hingga daerah.

“Saat ini digitalisasi UMKM masih berjalan di wilayah Pulau Jawa. Kami berharap koordinasi sumber daya manusia, anggaran, dan komunikasi dapat berjalan dengan sempurna,” kata Anwar.

BACA JUGA: Rapat Apdesi Menarik Perhatian, Mantan Wakil Menteri Kritik Perilaku Gibran

Diakui Anwar, anggaran program digitalisasi di tingkat desa penuh kendala karena sebagian besar digunakan untuk bantuan darurat seperti Covid-19. Ia berharap kini anggaran program ini bisa lebih efektif.

Selain itu, Apdesi, kata Anwar, berharap semakin banyak integrasi data untuk mendukung program perancangan UMKM di desa.

“Kemarin kita melihat informasi kesejahteraan pedesaan masih berbeda-beda di setiap kementerian dan lembaga. Dengan adanya integrasi informasi tentunya akan lebih mudah untuk mempercepat digitalisasi UMKM di desa,” ujarnya.

Dalam waktu dekat, Anwar mengatakan, gagasan percepatan digitalisasi UMKM akan dibahas dalam rapat nasional APDESI yang akan dilaksanakan pada akhir Juli 2024 di Bali bersama presiden, kementerian, dan seluruh pihak. pemangku kepentingan di desa diundang. tingkat di seluruh Indonesia.

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi keuangan digital, PT Trans Digital Cemerlang (TDC), menilai digitalisasi transaksi pembayaran merupakan suatu kebutuhan bagi seluruh UMKM karena pesatnya arus uang dan berkembangnya zaman teknologi informasi.

“Digitalisasi transaksi keuangan UMKM di pedesaan merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap perkembangan perekonomian nasional. Tentu saja, sebagai perusahaan yang memfasilitasi transaksi keuangan digital, saya mendukung hal tersebut,” kata Indra, Direktur Utama TDC, Jumat (14). /6) .

Indra mengatakan, pihaknya juga telah menggeluti sistem pertukaran digital dengan menggandeng berbagai komunitas UMKM di Indonesia.

Integrasi transaksi keuangan digital dari kualitas perusahaan, seperti kepemilikan ISO 9001:2015 tentang manajemen mutu, ISO 37001:2016 tentang sistem manajemen penipuan, dan ISO 27001:2022 tentang sistem keamanan informasi.

Kemudian sosialisasikan tentang kemudahan penggunaan produk sistem pembayaran tersebut. TDC sendiri memiliki tiga produk yaitu M2PAY, MEbook dan Posku Lite.

Masing-masing dari ketiganya menawarkan solusi pembayaran dan pemantauan transaksi, sistem data terintegrasi, serta kemudahan penyimpanan dan registrasi bistro.

“Kami sudah melindunginya dengan ISO dan kami terafiliasi dengan Asosiasi Fintech Indonesia. Penting bagi UMKM dan desa untuk mengetahui identitas perusahaan penyedia sistem transaksi digital, karena ini bagian dari perlindungan mereka pada posisi konsumen. ” dia menambahkan.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi perbankan digital pada Januari 2024 diperkirakan mencapai Rp5.335,33 triliun atau meningkat 17,19 persen per tahun atau year (happy).

Nilai transaksi elektronik (UE) meningkat 39,28 persen (bahagia) mencapai Rp 83,37 triliun.

Rata-rata nilai transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) meningkat 149,46 persen (Joy) menjadi Rp 31,65 triliun, dengan jumlah pengguna 46,37 juta dan jumlah merchant 30,88 juta yang sebagian besar merupakan pedagang kecil, kecil dan kecil. yang kecil. Usaha Menengah (UMKM). (dil/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *