Anak Buah Megawati Sebut Penegakan Hukum Saat Ini Seperti Orde Baru

saranginews.com, Jakarta – Sekjen PDI Perkhuangan Hasto Cristianto memberi isyarat bahwa aparat penegak hukum modern tidak lebih baik dari rezim kolonial dan Orde Baru.

Hal itu diungkapkannya saat berbicara dalam acara fakultas hukum yang dihadiri ratusan kader PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (14/6).

BACA JUGA: PDIP tak menyetujui pemilu lewat MPR, Hasto merujuk pidato Megawati di rakernas.

Hasto awalnya mengatakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri masih mendampingi pengacara saat menghadapi permasalahan hukum di era Orde Baru.

Dia mengatakan, pembawa berita Indonesia Sukarno atau Bung Karno didampingi pengacara saat berhadapan dengan pejabat.

BACA JUGA: Harus: KPK didirikan pada masa Ibu Megawati. Kalau tidak ada, salah saya.

“Anda tetap bisa bepergian dengan penasihat hukum. Dokumennya banyak,” kata Hasto, Jumat.

Selain itu, guru besar Universitas Pertahanan (Defense University) juga menilai praktik penegakan hukum saat ini tidak lebih baik dibandingkan masa lalu. Sebab, proses peradilan sering kali didorong oleh kepentingan beberapa pihak.

BACA JUGA: Menuju kecepatan tak tertandingi, Yamaha akan meluncurkan teknologi turbo.

“Kami bebas sekarang. Cara kerja hukum hanya karena berbagai permasalahan. Seringkali digantikan oleh banyak aspek lainnya,” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Hasto, PDI Perjuangan menjadikan Sekolah Partai sebagai wadah melahirkan kader-kader untuk mampu membuat undang-undang yang adil di Indonesia.

“Kita akan belajar bagaimana keadilan sejati harus diciptakan dari suasana spiritual. Bagaimanapun republik ini diciptakan oleh para founding fathers negara ini,” kata salah satu sahabat Megavati.

Hasto kemudian berbicara tentang tulisan Tsukidi tentang keberagaman dalam pers, dan mengatakan bahwa negara sedang memasuki zaman kegelapan ketika hukum digunakan untuk kekuasaan.

“Ketika suatu negara diatur dengan undang-undang kekuasaan yang otoriter, seperti yang ditulis Dr. Sukidi di Gompas, itu adalah awal dan tanda kegelapan bagi negara ini,” ujarnya.

Profesor hukum tata negara Mahfoud Md menjadi pembicara utama fakultas hukum tersebut pada hari Jumat.

Sementara itu, Ketua Umum DPP PDIP Prof. Dr (HC) Megawati Soekarnoputri. Turut mengikuti Sekolah Hukum PDI Perjuangan secara daring. (ast/jpnn) Jangan lewatkan pilihan editor ini.

Baca artikel lainnya… Tabaos Maluku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *