Weda Bay Project Tanam Satu Juta Mangrove di Maluku Utara

saranginews.com, MALUKU UTARA – Proyek Teluk Weda memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan melaksanakan kegiatan penanaman 1 juta pohon mangrove di Tanjung Ullie, Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Vice President PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) Kevin He mengatakan, kegiatan ini demi keberlangsungan perusahaan dengan tetap mengedepankan keseimbangan, konservasi, dan perlindungan lingkungan.

BACA JUGA: Hari Lingkungan Hidup Diperingati, Pertagas Park 500 Mangrove Indramayu

“Hal ini berkontribusi terhadap keseimbangan, keberlanjutan, dan perlindungan dunia beserta isinya sebagai warisan terbaik untuk hari ini dan masa depan,” kata Kevin, dalam keterangannya, Kamis (12/6).

Sesuai dengan tema “restorasi ekosistem”, Proyek Weda Bay selalu melaksanakannya dari praktik yang paling sederhana, seperti pemilahan dan daur ulang sampah, pembersihan air sungai dan kawasan pantai.

BACA JUGA: Komitmen MPMX lanjutkan program restorasi mangrove

Setelah itu dilakukan pemulihan lahan tambang, rehabilitasi mangrove dan transplantasi karang, serta pembangunan kolam dengan kepadatan tinggi untuk mengolah limpasan air hujan menjadi air bersih.

“Kami bertekad untuk menjalankan operasional pertambangan dan industri yang hemat energi, rendah polusi, hijau, indah dan nyaman. Tentunya dengan menghormati seluruh ketentuan dan peraturan perundang-undangan, serta mengikuti standar terbaik,” kata Kevin.

BACA JUGA: PNM prihatin dengan penanaman mangrove dan penyediaan sumur bor untuk warga Indramayu

Pada kesempatan yang sama, Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 juga akan memberikan dorongan terhadap pembangunan suaka alam di kawasan perusahaan.

Wakil Pengelola Lingkungan Industri Yofi Safutra mengatakan, cagar alam tersebut direncanakan seluas 11,51 hektare dan akan dipenuhi berbagai flora dan fauna endemik Maluku Utara.

“Hal ini dilakukan untuk menjaga nilai keanekaragaman dan kelimpahan hayati dalam perlindungan kehidupan dan ekosistem lingkungan serta menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.

Kepala BKSDA Maluku-Maluku Utara Danny Hendry Pattipeilohy mengatakan, suaka tersebut akan berfungsi sebagai pusat penyelamatan satwa, pusat rehabilitasi, serta pusat pemeliharaan dan perkembangbiakan flora dan fauna.

Danny juga berharap suaka ini dapat menjadi media edukasi dan wisata bagi seluruh karyawan di Proyek Weda Bay.

“Ini akan menjadi fasilitas konservasi khusus yang dikelola oleh manajemen proyek Teluk Weda di bawah pengawasan pemerintah sesuai dengan peraturan yang berlaku,” kata Danny (jlo/jpnn) Pernahkah Anda melihat video terbaru di bawah ini?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *