saranginews.com, JAKARTA – Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) melanjutkan survei untuk mengukur preferensi masyarakat Jember, Jawa Timur terhadap calon kepala daerah jelang Pilkada 2024.
Direktur Eksekutif LKPI Togu Lubis mengatakan, survei Pilkada Jember 2024 diikuti 1.860 responden dari 1.972.216 SPO.
BACA JUGA: KAKI minta aparat hukum turun tangan pantau tahapan Pilkada Kaltim
Responden tersebar di 31 kecamatan di Kabupaten Jember. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error 2,27 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berdasarkan survei, 78,9 persen responden menilai kepemimpinan Wakil Jember Hendy Siswanto gagal. Sebab, Bupati Jember gagal menekan angka perkawinan sedarah, memenuhi kebutuhan pupuk petani, dan menggalakkan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme).
BACA JUGA: Bupati Faida: Alhamdulillah masih bisa memperjuangkan keadilan di negeri ini
Sedangkan Faida yang selama ini menjabat sebagai mantan Bupati Jember, memimpin pemaparan calon bupati masa depan dengan perolehan suara 80,7 persen, ujarnya dalam siaran pers.
Di peringkat kedua ada Bupati Jember Hendy Siswanto dengan perolehan 78,7 persen. Kemudian Anggota DPRD Jatim Muhammad Fawait (60,7 persen), M. Jaddin Wajad (59,6 persen), mantan pejabat Kementerian PUPR Nanang Handono Prasetyo (38,7 persen).
BACA JUGA: Peluang Ridvan Kamil Menang Pilkada Jakarta 2024 Kecil, Kata Pengamat Ini
Togu mengatakan, mereka juga mengukur tingkat elektabilitas calon Bupati Jember dengan pertanyaan terbuka berdasarkan alasan.
Hasilnya, mantan Bupati Jember 2016-2021 Faida menduduki peringkat pertama dengan 34,4 persen, disusul Muhammad Fawait 19,3 persen, Hendy Siswanto 17,3 persen, M. Jaddin Wajad 6,2 persen, disusul Hadi Supaat dan lain-lain. Indikatornya masih di bawah 2 persen,” kata Togu.
Sementara itu, Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menilai keikutsertaan mantan Bupati Jember Faida menambah persaingan di pilkada.
“Keinginan masyarakat Jember adalah hadirnya mantan Bupati Jember Faida yang menonjol di survei LKPI sesuai keinginan masyarakat Bupati Jember, sebagai calon Bupati Jember,” kata Surokim.
Surokim mengatakan, daerah pemilihan di Kabupaten Jember sangat berbeda dengan daerah lain di Jatim. Sebab, masyarakat Jember lebih mementingkan kinerja dibandingkan citra.
“Di Jember, masyarakat lebih melihat kinerja sebenarnya, bukan sekedar gambar,” kata Surokim.
Menurut Wakil Rektor UTM, tingginya terpilihnya Faida sebagai bupati di survei LKPI karena pengalaman dan kinerjanya sebagai Bupati Jember.
Tingginya elektabilitas Faida sebagai calon bupati terpilih masyarakat karena pengalaman dan kiprahnya sebagai Bupati Jember, tutupnya (cuy/jpnn).
BACA ARTIKEL LAINNYA… Naip Faida Sebut Tidak Banyak Sakitnya Usai Vaksinasi Covid-19