Suku Bunga Acuan Naik, SBN Seri SBR013 Jadi Opsi Investasi yang Menguntungkan

saranginews.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan kenaikan suku bunga dari 6 persen menjadi 6,25 persen pada akhir April 2024.

Bank Indonesia berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

BACA JUGA: Dana talangan pemerintah kuat, kinerja perbankan lemah

Selain itu, ekspektasi bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed), untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat semakin menurun.

Dalam hal ini, Surat Berharga Negara (SBN) dengan tingkat bunga mengambang (kupon) yang rendah dianggap sebagai pilihan investasi yang menguntungkan.

BACA LEBIH LANJUT: Investor dana pemerintah menggunakan satu ID

Pasalnya, ketika suku bunga BI naik, maka imbal hasil SBN jenis tersebut juga akan naik. Sedangkan ketika suku bunga BI turun, imbal hasil tidak turun di bawah angka minimum.

Misalnya ST009 merupakan SBN dengan jenis kupon mengambang yang diterbitkan pada 11-30 November 2022.

BACA SEMUA: BI Ungkap Suku Bunga Akan Diturunkan Semester Depan, Asalkan…

Saat penawaran perdana, imbal hasil awal sebesar 6,15 persen per tahun. Seiring dengan kenaikan biaya BI, produk ST009 periode 11-10 Mei. Agustus 2024 meningkat menjadi 7,55 persen per tahun. 

Padahal, SBR011 yang diterbitkan pada 25 Mei hingga 16 Juni 2022 dan baru jatuh tempo pada 10 Juni 2024, imbal hasil pertama saat diterbitkan adalah 5,5 per tahun, kata Manajer Pemasaran Bibbitt.id Angie Anandita Tjhatra. dalam keterangannya, Rabu (12/6).

Kini, seiring dengan kenaikan BI rate, laju pertumbuhan akhir meningkat menjadi 8 persen per tahun.

Kabar baiknya, mulai 10 Juni hingga 4 Juli 2024, Kementerian Keuangan RI akan menerbitkan SBN seri SBR013 dalam jenis produk floating floor (kupon).

SBR013 dirilis dalam dua tipe produk yaitu SBR013-T2 dan SBR013-T4. SBR013-T2 berjangka waktu dua tahun dengan imbal hasil 6,45 persen per tahun.

Sedangkan SBR013-T4 berjangka waktu empat tahun dengan imbal hasil 6,60 persen per tahun.

Imbal hasil juga lebih tinggi dibandingkan deposito dengan pajak lebih rendah. Pajak SBN hanya sebesar 10 persen, dibandingkan dengan pajak deposito yang mencapai 20 persen.

Menurut Angie, SBR013 merupakan investasi lain yang dijamin negara 100% dan menguntungkan bagi investor jangka pendek dan menengah.

Yield kedua kelompok SBN ini juga akan meningkat jika BI rate naik. Jika BI rate turun maka batas minimal imbal hasil tetap sebesar 6,45 persen per tahun untuk SBR013-T2 dan 6,60 persen per tahun untuk SBR013-T4, tidak kurang.

“Ada tiga alasan mengapa investor ritel di Indonesia antusias menyambut SBR013. Pertama, SBR013 merupakan alat investasi yang terjamin 100 persen,” ujarnya.

Kedua, SBR013 menawarkan kupon mengambang dengan batas bawah dan berjangka waktu dua dan empat tahun. Sangat cocok untuk orang-orang dengan tujuan finansial berbeda.

Terakhir, Bibit memberikan promosi spesial cashback hingga Rp 30 juta untuk investor SBR013. 

Masyarakat dapat berinvestasi SBR013 di Bibit dengan harga minimal Rp1 juta kelipatan 1 juta dan harga maksimal Rp5 miliar untuk SBR013-T2 dan Rp10 miliar untuk SBR013-T4, jelasnya.

Selain imbal hasil yang menguntungkan, investor SBR013 dengan nilai investasi minimal Rp 2 juta juga dapat menarik investasinya hingga 50 persen sebelum jatuh tempo pada periode penebusan pertama.

“Untuk SBR013-T2, besarannya di atas 50 persen bisa dibayar setelah satu tahun, sedangkan SBR013-T4 bisa dibayar lebih dari 50 persen setelah dua tahun investasi,” kata Angie.

Nasabah dapat berinvestasi SBN di Bibit 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, termasuk hari libur.

Prosesnya sederhana, investor cukup mengklik logo atau banner “Surat Berharga Negara (SBN)” di halaman beranda aplikasi atau website Bibit.

Dalam hal ini, Bibit menggandeng Stockbit Securities untuk mengelola pencatatan dan pemeliharaan rekening investor Dana Investor SBN.

Nantinya, setelah investor melakukan pembayaran proses SBN, investor akan mendapatkan bukti transaksi berupa Bukti Pajak Pemerintah (BPN).

Di BPN terdapat Nomor Rekening Pemerintah (NTPN) yang diberikan langsung oleh pemerintah dan merupakan bukti kepemilikan SBN yang dibeli. (mcr4/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *