saranginews.com, Jakarta – Produsen semen merah putih PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) mengumumkan pendapatan yang stabil dibandingkan tahun lalu.
Hal ini dibuktikan dengan volume penjualan di pasar dalam negeri yang meningkat sebesar 3% pada tahun 2023.
Baca juga: Semen Watershield Merah Putih yang Diluncurkan di Jamba Mungkin Jadi Alasannya
“Hal ini sejalan dengan pertumbuhan penjualan semen nasional Indonesia pada tahun 2023,” kata Wakil Presiden Cemindo Gemilang Vince Erlington Indigo usai rapat umum pemegang saham tahunan (“RUPS”) di Gama Tower. , Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/6).
Di tengah pertumbuhan biaya industri yang lebih tinggi pada tahun 2023, CMNT berhasil menjaga laba kotor (GPM) dan laba operasional (OPM) pada level yang sama dibandingkan tahun 2022.
Baca juga: Semyon Mera Putih bidik pangsa pasar 6% di Jawa-Bali
Total, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 159 miliar pada tahun 2023.
“Kami bersyukur mampu mempertahankan pendapatan perusahaan, berkat upaya semua pihak dan mitra,” ujarnya.
Baca juga: Semen Merah Putrih Luncurkan Kampanye Lingkungan Hidup
Dalam rapat hari ini juga diputuskan tidak ada perubahan status wakil sah dan direksi.
RUPS telah mengangkat kembali Dewan Direksi dan Direksinya, termasuk Ketua Jacqueline Sitorous, Direktur Independen Mahmuddin Yasin.
Sementara itu, jajaran Direksi antara lain Chairman Liu Chang Yi (Tony Liu), Wakil Chairman Vince Arlington Indigo, Direktur Amish Anand, Direktur Surindro Kalbu Adi.
“Pengangkatan kembali Direksi dan anggota Direksi menunjukkan komitmen untuk melanjutkan dan memperkuat kinerja Perseroan dengan landasan yang kokoh untuk pertumbuhan berkelanjutan dan kesuksesan berkelanjutan,” jelasnya.
Ia menambahkan, pada awal tahun 2024, industri semen menghadapi permasalahan perekonomian global yang belum pulih sepenuhnya dan dibayangi oleh ketidakpastian yang tinggi akibat situasi geopolitik, inflasi, dan kebijakan moneter yang ketat.
Selain itu, pasar semen dalam negeri juga mengalami pelemahan akibat menurunnya produksi dan konstruksi akibat pemilu 2024 dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Kondisi makroekonomi tersebut memberikan tantangan bisnis bagi perusahaan dan berdampak pada penurunan penjualan semen di Indonesia sebesar 10% dibandingkan Q1-2023.
Namun, kami berhasil mencatatkan pendapatan stabil Indonesia sebesar Rp 2 triliun dengan anak-anak perusahaan mencatatkan hasil dan pertumbuhan yang positif, ujarnya.
Pada akhir tahun 2024, pasar semen dalam negeri diperkirakan akan menunjukkan tren pemulihan yang didukung oleh perekonomian yang secara bertahap akan meningkat, terutama kepercayaan terhadap aspek ekonomi dari pergantian pemerintahan baru untuk terus mempercepat stabilisasi Pembangunan. Ibu kota nusantara (IKN) dan pembangunan infrastruktur yang lebih merata menurut wilayah.
“Belanja industri diperkirakan mulai menurun sepanjang tahun ini, terutama normalisasi harga komoditas batu bara yang akan berdampak positif pada indikator keuangan,” tutupnya. (esy/jpnn)
Selengkapnya… Semen Merah Putih Dianugerahi Rekor MURI