Sekda Jateng: Butuh Peran Keluarga untuk Mewujudkan Generasi Emas 2045

saranginews.com – BANYUMAS – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengenang pentingnya peran keluarga dalam mewujudkan generasi emas 2045. 

Menurut Sumarno, keluarga sekolah merupakan keluarga pengembangan sumber daya manusia (SDM) pertama di Indonesia. 

Baca juga: Bersama MPL Indonesia, Campina Fokus Sasar Pasar Kaum Muda

“Jika kita ingin menuju Indonesia emas pada tahun 2045, sumber daya manusia sangat penting,” kata Sumarno yang menghadiri acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat provinsi Jawa Tengah di kompleks Gedung Olah Raga (GOR) Satria. , Kabupaten Banyumas, Rabu (6/12).

Menurut Sumarno, keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat mempunyai peranan penting dalam membentuk karakter masyarakat yang tangguh dan sehat. 

Baca juga: Membangun Generasi Emas 2045 dengan Menggunakan Gadget Sehat

Sebab keluarga mempunyai fungsi membangun agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi dan pembangunan lingkungan hidup.

“Keluarga adalah tempat dimana nilai-nilai cinta dan agama diajarkan dan dipelihara. Keluarga juga berperan penting dalam membangun nilai-nilai toleransi dan saling menghormati,” kata Sumarno.

Baca juga: Sekda Jateng berharap KAI memberikan perlindungan hukum kepada masyarakat

Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan keluarga berkualitas salah satunya tercermin dari terbitnya Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah No. 440/0002416 tanggal 19 Maret 2024 tentang percepatan penurunan stunting di Jawa Tengah.

Penekanan diberikan pada pencegahan SE melalui pendidikan dan intervensi khusus pada remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak di bawah 2 tahun (anak di bawah 2 tahun).

Menurut Sumarno, peringatan Hargana juga mengingatkan kita untuk mengatasi permasalahan seperti stagnasi, kemiskinan, pengangguran, dan lain-lain. 

“Ini menjadi titik balik peningkatan perhatian dan kerja sama yang lebih erat untuk menurunkan stunting di Jawa Tengah,” ujarnya. 

Pada saat yang sama, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama BKKBN Jawa Tengah menyelenggarakan kick off intervensi pencegahan stunting secara serentak pada tahun 2024. Penanggulangan stunting di Jawa Tengah diharapkan dapat dipercepat pada saat yang bersamaan. 

“Kami mendorong semua pihak untuk lebih memperhatikan dan bekerja sama memerangi stunting,” ujarnya.

Sebab penanggulangan stunting tidak hanya datang dari pemerintah saja, namun dari banyak pihak. 

Sumarno juga mengingatkan seluruh petugas di Posandu dan pelaku PKK pendampingnya agar lebih disiplin dalam pendataan.

“Data penting karena pengambilan kebijakan selalu berdasarkan data. Dengan kick off ini teman-teman bisa langsung melakukan intervensi dan memasukkan data, sehingga langsung diketahui hasilnya,” jelasnya. (*/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *