Pedagang di Pasar Tidak Pernah Honorer Tiba-tiba jadi PPPK, Alamak!

saranginews.com – JAKARTA – Jelang pendaftaran PPPK 2024, Anggota Komisi II DPR RI Kamran Muchtar Podomi mengingatkan pentingnya memperhatikan penghargaan kehormatan bagi mereka yang akan diangkat menjadi PNS berdasarkan Perjanjian Kerja atau PPPK.

Politikus NasDem itu mewanti-wanti pemerintah menutup celah yang memungkinkan terjadinya peretasan penghargaan calon PPPK 2024.

BACA JUGA: Alhamdulillah, jumlah calon utama PPPK bertambah

Ia menekankan pentingnya peran operator pengolah data.

Menurut dia, operator bisa menghapus data kehormatan mereka yang sudah lama mengabdi dan menggantinya dengan penghargaan baru.

BACA JUGA: Pemda Ini Punya Cara Hadirkan PPPK 2024 Untuk Menghargai Lulusan, Keren!

“Operator itu penting sekali. Dia bisa menggantikan Dapodic, bisa digantikan orang baru,” kata Kamran dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat Komisi II DPR RI bersama KemenPAN-RB, BKN, dan Komisi Pelayanan Publik. Pemerintahan (KASN) yang diselenggarakan di Senayan 12/6).

Selain itu, menurut Kamran, kecurangan tersebut mungkin karena peran pemerintah daerah.

BACA JUGA: Jutaan Buruh Kehormatan Tunggu Pendaftaran PPPK 2024, Ribuan Bersukacita

“Yang dievakuasi sebagian besar adalah anak-anak petani, mereka tidak punya akses (pemerintah provinsi),” kata Kamran seraya menambahkan bahwa dirinya adalah anggota PPK sehingga memahami permasalahan terkait pengangkatan terhormat sebagai ASN.

Kamran berharap tidak terulang lagi kasus kecurangan pada Pilkada PPPC 2024.

Menurutnya, ada suatu masa ketika seorang pengusaha yang bukan pekerja honorer di pasar tiba-tiba diangkat menjadi ASN.

“Yang berbisnis di pasar, yang tidak pernah melakukan kekerasan, tiba-tiba menjadi pekerja, karena yang berkuasa punya tingkatan (prestasi). “Jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali,” kata mantan anggota DPRD Anggota DPRD Kabupaten Balaang Mongondou ini.

Ia pun membeberkan kasus lain yang terjadi pada Pilkada PPPK 2023.

Aksi unjuk rasa tersebut dikabarkan bermula setelah pengumuman lulusan PPPK.

Ketika masa keberatan berakhir dan tidak ada keberatan dari penawar lain, maka penawar default aman. Urus saja pengelolaan pengajuan NIP-nya.

Namun yang terjadi adalah pesta prom tersebut tidak terlaksana meski tidak ada pertentangan.

“Tak disangka batal dari tangan pihak yang berwajib,” kata Kamran seraya menyebutkan peserta yang dinyatakan tidak hadir sudah mengucapkan terima kasih.

Perlu diketahui, pelaksanaan anggaran KemenPAN-RB, BCN, dan KASN tahun 2023, serta pelaksanaan anggaran tahun 2024 pada triwulan I dan II dibahas dalam agenda rapat komisi II DPRK. . Kemarin

Namun dalam rapat yang tidak dihadiri MenPAN-RB Azwar Anas, beberapa anggota Komisi II DPRK mengangkat isu pengangkatan anggota kehormatan PPPK.

MenPAN-RB Azwar Anas tidak hadir saat sedang menunaikan ibadah haji. (sam/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *