saranginews.com, Jakarta – PDI Perjuangan, Penggawa Sekjen Kusnadi Hasto Christianto mengaku saat ini sedang berjuang mengembalikan pendapatan keluarga di kampung halamannya di Berbes, Jawa Tengah.
Menurut dia, buku paspor, kartu ATM, dan telepon seluler miliknya disita oleh pemeriksa KPK, Kompol Porbo Bekti.
Baca Juga: Usman Kecil Mungkin Lihat Proses Hukum Terhadap Hasto PDIP Demi Kepentingan Hukum.
Hal itu disampaikan Kusnadi kepada Komnas HAM di Jakarta Pusat, Rabu (6/12) usai mengadukan tindakan Kampel Rossa, Senin (6/12).
“Saya masih belum bisa menghidupi diri sendiri karena ponsel saya juga disita kemarin,” kata Mas Kus alias Kusnadi di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Diinterogasi Paksa Campel Rossa, Pegawai Hasto Gugat Kamnas Ham.
Kusnadi sebenarnya adalah orang yang mendampingi Hasto saat menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin lalu.
Kusnadi berada di lantai dasar saat jenazahnya diperiksa penyidik di sebuah ruangan di Gedung KPK.
Baca juga: Usai Pencurian Boss Compul, Karyawan Hesto Pergi ke Commons Ham untuk Mengadu.
Namun, seseorang berkerudung dan bertopeng, yang kemudian diidentifikasi sebagai Kumpel Rosa, mendekati Kusnadi dengan berpura-pura bernama Hestu.
Kusnadi rupanya tidak menemui Hasto di lantai dua Gedung KPK, malah diinterogasi paksa dan barang-barangnya disita.
Kusnadi mengatakan, isi rekening tabungan yang dibukukan Kampel Rossa diperuntukkan bagi keluarga yang saldonya di bawah satu juta.
“Ada ATM dan rekening tabungan yang isinya tidak banyak, bahkan tidak sampai satu juta rupee,” kata pria yang juga berprofesi sebagai petani bawang ini.
Sementara itu, Kusnadi mengaku diperiksa paksa oleh dua penyidik selama tiga jam dan berulang kali diteriaki.
“Dia memarahimu,” katanya, “diam saja. Aku hanya orang biasa, aku takut.”
Ia mengaku sebenarnya tidak tahu kenapa penyidik KPK tiba-tiba menginterogasinya selama tiga jam.
“Katanya itu bukti, saya tidak tahu, saya tidak tahu buktinya apa, saya tidak tahu,” ujarnya. (ast/jpnn) Jangan lewatkan pilihan editor ini: