saranginews.com, JAKARTA – Direktur BKKBN dr Hasto didampingi Direktur Pembinaan Pelayanan Inisiatif Keluarga Daerah Khusus BKKBN Dr Fajar Firdawati, MKM dan BKKBN Perwakilan BKKBN Sulawesi Tengah dan Selatan mengunjungi titik pelayanan KB di Kabupaten Nuha pada Rabu (7 Desember 2024).
Dalam kegiatan yang bertemakan “Penguatan dan Penguatan serta Integrasi Pelayanan Keluarga Berencana di Daerah Perbatasan”, Dr. Hasto sangat mengapresiasi PT. Vale Indonesia, Tbk adalah Sorowako atas kontribusinya terhadap Program Pembangunan Keluarga, Program Kependudukan dan Keluarga (Bangga Kencana).
BACA LEBIH LANJUT: Pusat Sumber Daya Manusia-BKKBN bekerja sama untuk mempromosikan layanan keluarga berencana di tempat kerja
Selama 50 tahun terakhir, PT Vale sangat peduli terhadap perkembangan masyarakat.
“Jika suatu saat Sumber Daya Alam (SDA) habis, maka kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) sangat besar. Saya yakin Anda khawatir dengan 38 desa yang dikelola PT Vale. Saya juga mendengar Bupati memberikan beasiswa Rp 20 miliar kepada pelajar Luwu Timur. “Bagaimanapun, ini merupakan permasalahan serius dari segi kualitas sumber daya manusia,” kata Dr. Hasto.
BACA JUGA: Babinsa Ulkosaari dapat penghargaan dari BKKBN, Danrem Brigjen TNI Antoninho bangga
Kemudian beliau juga berpesan kepada PT Vale bahwa sangat penting untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas.
“Sebenarnya Luwu Timur itu PT Vale, dan sumber daya alamnya banyak. Dalam hati saya sangat berharap sumber daya manusia kita hebat,” kata Dr Hasto.
BACA JUGA: Penandatanganan Nota Kesepahaman, BKKBN dan Otoritas IKN Jadi Contoh Kemajuan Baru yang Tak Terpecahkan
Hasto berharap Itä-Luwu ke depan bisa menjadi center of excellence, contoh kemajuan.
Dr Hasto mencontohkan Singapura yang bebas nikel, batu bara, dan hutan.
“Saya kaget melihat unit medis di Palopo dan Luwu hanya ada dua. Saya belum melihat di tempat lain. Luar biasa, dan semua infrastrukturnya masih bagus,” kata dr Hasto.
Menurut dr Hasto, kualitas sumber daya manusia tidak hanya kecerdasan dan kesehatan, tapi jangan lupakan serangan. Ia menjelaskan, hubungan selibat dan keluarga berencana sangat erat.
“Karena kalau jarak anak sangat dekat maka risikonya tinggi. Kalau jarak kelahirannya kurang dari dua tahun maka kemungkinan terjadinya keterlambatan tinggi. Pelayanan KB menjamin jarak kelahiran adalah tiga tahun,” tuturnya. .
Dalam kegiatan KB yang dilakukan lebih dari 20 orang penerima yang didatangkan dari Morowal Utara ini menawarkan layanan KB dan IUD.
“Saat ini, kebaikan dan kebermanfaatan tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Luwu Timur saja, namun juga dirasakan oleh masyarakat Morowal Utara. Tentu saja PT Vale turut menyumbang sesuatu yang luar biasa,” ujar Dr. Hasto.
Selain masalah kesehatan fisik, dr Hasto juga mengingatkan pentingnya kesehatan mental dengan judul “Bangun Jiwa, Bangunkan Badan”. Banyak anak yang tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari orang tuanya dan akhirnya mengalami masalah kesehatan mental.
“Saya sangat bangga atas kolaborasi antara pemerintah daerah, PT Vale, dan masyarakat yang terus mendukung upaya mengurangi keterpurukan Luwu Timur di masa depan,” kata Dr Hasto.
Dukungan finansial
Bupati Luwu Timur H. Budiman mengatakan, dukungan tersebut akan diberikan dalam alokasi anggaran kegiatan yang bersumber dana penting, alat preventif dan obat-obatan di puskesmas, serta permohonan darurat di gudang BKKBN Sulsel.
Dukungan anggaran tersebut juga digunakan untuk insentif 128 Pembantu Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan 453 sub-PPKBD.
Kementerian Kependudukan dan Keluarga Berencana mengalokasikan anggaran Rp14,5 miliar dan DAK nonfisik dari BKKBN Pusat Rp6,7 miliar, kemudian APBD putih Rp4,7 miliar.
“Selanjutnya, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pelayanan KB, BKPSDM telah menganggarkan pelatihan bidan yaitu perolehan teknologi manajemen kehamilan. Tahun lalu pesertanya 40 orang, tahun ini keputusannya 60 orang, kata Budiman.
Pemerintah daerah di wilayah Sulawesi Tengah mengucapkan terima kasih dan selalu berharap sinergi kemitraan daerah yang telah terjalin selama ini dapat terus berlanjut. Khususnya meneruskan dan meningkatkan pelayanan KB yang berkualitas.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada PT Vale yang telah berusia 56 tahun dan dulunya merupakan Luwu Timur. “Desa tanggung jawab perusahaan ada 38, jadi saya berharap anggaran yang akan datang bisa bagus banget,” kata Budiman.
Budiman mengatakan, tahun ini ada lagi anggaran sebesar Rp300 juta, 30 persen untuk tindakan khusus dan sensitif dalam pengentasan kemiskinan di desa. Di luar alokasi dana desa sebesar Rp 1 miliar per desa.
Luwu Timur berhasil tampil sebagai daerah dengan indeks pembangunan manusia sebesar 75,84 di antara seluruh wilayah di Sulawesi Selatan di luar Palopo, Makassar, dan Kota Parepare.
Pertumbuhan ekonomi Luwu Timur meningkat 9,66 persen, kata Budiman.
Bupati Budiman bersama PT Vale dan sejumlah perusahaan di Luwu Timur memutuskan untuk membangun kawasan hijau sebagai bagian dari pembangunan Luwu Timur tanpa APBD.
“Kami juga memberikan beasiswa anak-anak kami hingga Rp4 juta per tahun untuk anak-anak berprestasi dan keluarga kurang mampu,” ujarnya.
Dr Hasto bersama Bupati Luwu Timur dan jajarannya juga mengunjungi lokasi sistem sanitasi air bersih untuk sumur bor dengan bantuan PT Vale Indonesia, Tbk, di kawasan Wasuponda (Jumat/jpnn).