Jerman Vs Skotlandia: Beban Berat Tuan Rumah EURO 2024

saranginews.com – Munich – Laga pembuka EURO-2024 atau Piala Eropa-2024 adalah Jerman dan Skotlandia.

Duel Grup A berlangsung di Munich Football Arena (Allianz Arena), Munich, Sabtu (15/6) WIB dini hari.

BACA JUGA: Grup A EURO 2024: Lihat Skuad Jerman, Skotlandia, Hongaria, dan Swiss

Jerman yang menjadi tuan rumah mempunyai beban yang sangat berat di laga ini.

Setelah gagal di babak penyisihan grup di dua dari tiga turnamen besar terakhir, Jerman berharap bisa lebih baik lagi saat menjadi tuan rumah acara besar seperti Piala Eropa.

BACA JUGA: Bencana yang dialami pelatih Belanda jelang EURO 2024 terus berlanjut

Manajer Julian Nagelsmann tidak memulai dengan baik sebagai manajer setelah menggantikan Hans Flick tahun lalu, tetapi kemenangan atas Prancis dan Belanda pada bulan Maret mengisyaratkan bahwa mantan bos Bayern berusia 36 tahun itu memiliki masa depan cerah di depannya.

Kemenangan Skotlandia di Munich tentu akan mendongkrak harapan Jerman untuk melaju ke Euro 2024.

BACA JUGA: Siapa yang Akan Bermain di EURO 2024?

Nagelsmann berkata: “Jerman menjadi tuan rumah Piala Eropa untuk kedua kalinya. Ini adalah kesempatan langka bagi para pemain dan bagi saya sebagai pelatih untuk mengikuti kompetisi ini di rumah.”

“Ada waktunya, tapi ada kegembiraan yang lebih dari itu. Jika kita melihat kegembiraan itu di lapangan, maka kita akan menjalani turnamen yang hebat,” ujarnya.

Bagi Skotlandia, ini adalah Piala Eropa dengan ekspektasi tinggi setelah penampilan mengesankan di kualifikasi, termasuk mengalahkan juara Eropa tiga kali Spanyol.

Manajer pertama yang memimpin Pasukan Tartan ke Euro berturut-turut, Steve Clarke membangun skuad yang stabil dan mengembangkan sistem yang menghasilkan pemain seperti kapten Aston Villa John McGinn dan gelandang Manchester United Scott McTominay, dengan tujuh golnya. delapan pertandingan kualifikasi.

“Kami akan pergi ke sana dan bermain sekeras yang kami bisa melawan lawan di setiap level. Selama kami bisa melakukan itu dan bersaing sekeras yang kami bisa, kami bisa meninggalkan turnamen ini bersama para pemimpin tinggi kami, tidak peduli apa yang mereka gagal di grup atau kemajuannya,” kata Clarke. (UEFA/JPN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *