Bapanas Gandeng IPB Menggelar Bimtek Pengawasan Keamanan Pangan Segar

saranginews.com – Bogor – Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau Badan Pangan Nasional (NFA) terus berupaya meningkatkan kualitas tenaga pengawasan keamanan pangan segarnya.

Untuk memperkuat sumber daya manusia pengawas keamanan pangan yang terlatih dan kompeten, Bapanas melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Standar Keamanan dan Mutu Pangan akan menyelenggarakan Petunjuk Teknis Pengawasan Keamanan Pangan Segar (Bimtek).

Artikel terkait: Bapana dan pegiat pangan salurkan bantuan Rp 428 juta kepada kelompok agama.

Yusra Egayanti, Direktur Pengembangan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA, mengatakan: “Peserta akan dibekali dengan pengetahuan tentang keamanan pangan secara umum, peraturan, prosedur pengambilan sampel, penilaian kebersihan dan tindak lanjut hasil pemantauan.”

Dalam upaya mencetak tenaga pengawas yang lebih baik, Bapanas bekerja sama dengan SEAFAST Center milik Balai Penelitian Pertanian Bogor untuk melatih peserta dari seluruh Indonesia.

Baca juga: Bapanas terbitkan peta ketahanan dan kerentanan pangan 2023;

Foto: sumber JPNN

Yusra berharap para peserta bimbingan teknis mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk melaksanakan dan memperkuat pengawasan keamanan pangan segar di daerahnya masing-masing.

Baca Juga: Skor PPH Naik, Bapanas Dorong Peningkatan Model Konsumsi B2SA

“Mereka membawakan bimbingan teknis pembelajaran dan metode praktik baik di kelas maupun di lapangan, dengan partisipasi peserta dari 35 kabupaten/kota dari 33 provinsi di Indonesia,” kata Yusra.

Drajat Martianto, Direktur Institut Internasional yang membawahi SEAFAST Center, juga menyambut baik upaya Bapanas untuk menciptakan sistem pemantauan keamanan pangan segar yang komprehensif.

Sekretaris Badan Pangan Nasional Areef Prasetyo Adi dalam kesempatan terpisah mengatakan, pesta pemantauan keamanan pangan segar ini dilaksanakan sesuai amanat Keputusan Presiden Nomor 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional.

“Aspek jaminan keamanan pangan ini sangat penting karena kalau tidak aman berarti bukan pangan. Tentu dimulai dengan menyiapkan tenaga pengawas yang kompeten,” kata Arif. (*/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *