saranginews.com, JAKARTA – Komentator publik Agus Pambagio menilai pengelolaan keuangan pemerintah daerah, kementerian, dan lembaga tidak akan efektif jika prosesnya dilakukan secara kotor.
Misalnya saja Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang melakukan penelitian untuk mengetahui WTP.
BACA JUGA: Indonesia Re ikut serta dalam pengurusan internal BPKP 2024
Menurut Agus, berbagai kasus yang muncul akibat penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh lembaga akuntansi telah merusak kepercayaan masyarakat dan integritasnya kini sangat diragukan.
“Pendapat Direksi jangan lagi dijadikan pedoman baik atau tidaknya pengelolaan keuangan daerah. Kajian masyarakat itu cacat padahal pengelolaannya sudah jelas,” kata Agus, Senin (10/10). 6).
BACA JUGA: Hasil Investigasi BPKP, Kerugian Negara dalam Kasus Korupsi Capai Rp 300 Triliun
Agus mengatakan, prestasi pengelolaan pendapatan Pemkab DKI Jakarta, termasuk BPK, tidak akan bisa diandalkan jika dilakukan secara bersama-sama.
“Sebelum saya jawab, apakah kamu percaya dengan BOD?” Entah itu WDP, WTP atau apalah, bisa diselesaikan dengan membayar ya? Ya, pada akhirnya, itu adalah uang. Saya tidak percaya lagi,” katanya.
BACA JUGA: CPC melalui pejabat Kementerian Pertanian diminta memulai penyelidikan baru terhadap permainan BOD di WTP
Agus pun mencontohkan nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 40 persen menguap, ada dugaan bagian Direksi terkena dampaknya.
Dalam situasi ini, lanjut Agus, karena BPC terdiri dari politisi, bukan independen.
“Hal ini sudah dikonfirmasi di pengadilan, jadi apa yang bisa kita harapkan?” Tentu kita tetap percaya dengan pengujian karena buktinya sudah buruk kan,” ujarnya.
Sebelumnya, usulan jual beli WTP terungkap saat membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang menjabat Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Ermanto. di Pengadilan.
Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad pun meminta agar Direksi RI ditinjau secara menyeluruh.
“Auditor perlu mendemonstrasikan secara jelas metode verifikasi terhadap topik yang menjadi tujuan audit. Mulai dari penulisan anggota BOD RI, metode pelatihan auditor, SOP audit center, prosedur audit internal,” kata Kamrussamad. (mcr4/jpnn).