saranginews.com, JAKARTA – Ketua MPR Bambang Soesatjo atau lebih dikenal dengan Bamsoet mendukung kerja sama sister city yang dibangun antara Astana (ibu kota Kazakhstan) dan IKN Nusantara.
Hal tersebut disampaikan Bamsoet saat menerima Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia H.E. Bapak Serzhan Abdikarimov di Jakarta, Selasa (11/6).
Baca juga: Bamsoet Tegaskan Tak Ada Pernyataan yang Sependapat dengan Presiden yang Dipilih MPR
Menurut Bamsoet, kerja sama ini menjadi catatan sejarah bagi hubungan kedua negara.
Tak hanya itu, kerja sama sister city ini juga mempunyai arti penting bagi Indonesia untuk belajar banyak dari Kazakhstan yang berhasil membangun Astana sebagai ibu kota baru selama 25 tahun sejak tahun 1998.
BACA JUGA: Presiden MPR Bamsoet mengajak generasi muda menjaga persatuan bangsa di tengah keberagaman
Kami juga menyambut baik niat baik Project Sergek dari Kazakhstan untuk berinvestasi di IKN Nusantara,” kata Bamsoet.
Untuk lebih meningkatkan nilai investasi kedua negara, kata Bamsoet, pihaknya juga mendukung penuh perundingan “Perjanjian Investasi Bilateral” yang sedang berjalan.
Baca juga: Ketua MPR Bamsoet Ingatkan Pers Harus Bertanggung Jawab Demi Kehidupan Berbangsa yang Lebih Cerdas.
“Negosiasi harus terus berjalan lancar dan kesepakatan bisa segera ditandatangani,” harapnya.
Bamsoet menjelaskan, hubungan diplomatik Kazakhstan dan Indonesia telah mencapai 31 tahun sejak diresmikan pada 2 Juni 1993.
Hubungan bilateral kedua negara diperkuat oleh persamaan kedua negara, yaitu sama-sama memiliki sumber daya alam yang melimpah, masyarakat yang beragam, dan mayoritas umat Islam yang moderat.
“Hubungan diplomatik kedua negara berkembang dengan baik, positif, dan konstruktif,” kata Bamsoet yang juga menjabat Wakil Jenderal Partai Golkar itu.
Kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang seperti pertanian, industri, farmasi, gas dan minyak, transportasi, infrastruktur, dan manufaktur kendaraan.
Bamsoet juga mendorong peningkatan kerja sama ekonomi dan sosial budaya antara Indonesia dan Kazakhstan.
Misalnya melalui pembukaan penerbangan langsung Astana ke Bali yang menjadi insentif untuk meningkatkan kerja sama kedua negara yang lebih erat dan luas.
Kazakhstan memiliki peran penting bagi Indonesia, yakni sebagai penghubung dengan negara-negara Asia Tengah. Dibukanya penerbangan langsung antara Indonesia dan Kazakhstan akan sangat bermanfaat bagi hubungan kedua negara.
Bukan hanya pariwisata, tapi juga dunia usaha kedua negara.
Selain itu, volume perdagangan Indonesia dengan Kazakhstan saat ini meningkat tajam dalam 19 tahun terakhir, dari hanya Rp 295,9 miliar pada tahun 2004, meningkat menjadi Rp 6,21 miliar pada tahun 2022.
“Pada tahun 2023, dalam sembilan bulan pertama saja, volume perdagangan kedua negara mencapai Rp3,7 triliun,” kata Bamsoet. (mrk/jpnn)Video Terpopuler Hari Ini: