saranginews.com – PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Munkul Tibic (Sido Munkul) meraih dua penghargaan dari Majalah Eswaga yaitu Indonesia Living Legend Company dan produk Indonesia Living Legend Brand Tolak Angina di bidang jamu.
Manajer Produk Mesin Tolac Ludwig Brassali secara pribadi menerima penghargaan tersebut. Acara tersebut digelar di Hotel Shangri-La, Karet Tengsin, Jakarta Pusat pada Senin (10/6).
Baca Juga: Sido turun tangan bantu 150 anak disabilitas di Simakh
Salah satu kriteria penilaiannya adalah seberapa besar inovasi perusahaan menjadi bagian dari visi dan misinya untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan seberapa besar komitmen manajemen (BOD) terhadap proses inovasi.
Baca Juga: Sesuaikan Tradisi Minum Jammu, Sidhu Munkel Undang 100 Penjual Jamu di Hari Nasional Jammu.
Dihubungi usai menerima penghargaan, Ludwig mengaku sangat bersyukur dan bersyukur karena pihak perusahaan dan produk kembali yakin akan menerima penghargaan tersebut.
“Kami bersyukur dapat menerima penghargaan dari SWA ini untuk keempat belas kalinya. Usai menerima penghargaan, Ludwig mengatakan: ‘Tentunya kami selalu melakukan inovasi pada produk dan desain kemasannya agar tetap seperti itu.’
Baca juga: Sido Munkel Salurkan Bantuan Rp200 Juta untuk Korban Banjir dan Longsor di Sulawesi Selatan.
Selain menjaga kualitas produk, perusahaan selalu menerima masukan dan permintaan pelanggan untuk pengembangan produk yang lebih baik.
Salah satunya Tolak Engine yang terus berinovasi dengan meluncurkan berbagai varian atau jenis produk.
“Dari Tolac Angina Liquid sendiri ada berbagai jenis seperti Tolac Angina Sugar Free, Tolac Angina Flu, Tolac Angina Kids, Tolac Angina Batuk, Tolac Angina Tablet, Tolac Angina Soft Capsules, Tolac Angina Care, Tolac Angina Angina Balm adalah,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu juri, Tommy Sujarvadi, Direktur Pelayanan Dunamis, mengaku menyambut baik kemajuan perusahaan Siddo Munkula dan Tolak Angin.
Menurutnya, tidak banyak perusahaan yang memiliki reputasi baik dalam mengembangkan perusahaannya sendiri dan juga memiliki brand yang kuat.
“Sejujurnya, ini bukan sesuatu yang terjadi pada setiap perusahaan. “Ada perusahaan yang mereknya kuat, tapi perusahaannya tidak terkenal,” kata Tommy.
Suku tersebut sangat mengapresiasi Tolak Angini yang mempunyai label kuat seperti “Orang Pintar Minum Tolak Angini”. Selain keunggulannya, Tolak Angi juga berhasil membangun brand di bawah label tersebut.
“Ini memberi gambaran bahwa yang meminumnya bukan satu-satunya. Jadi produk sederhana ini tidak mahal, tapi kalau dipakai efeknya bagus,” ujarnya.
Terpisah, Direktur Sido Munkulu Irwan Hidaat berharap perseroan dapat tumbuh dan berkembang lebih baik agar bisa bertahan di masa depan.
“Penghargaan ini diberikan karena Sido Munkulu telah berusia 73 tahun dan masih berkembang dengan baik. Sebagai perusahaan jamu yang telah berdiri lebih dari 50 tahun,” kata Irwan.
Ia berharap industri jamu kedepannya akan berkembang lebih baik.
“Yang terpenting, perusahaan selalu berupaya untuk beritikad baik dan jujur dalam pengelolaan usahanya,” ujarnya. (mcr4/jpnn)