Hariyadi Sukamdani Tegaskan Tak Ada Produk-Produk Multinasional di Indonesia Terafiliasi Israel

saranginews.com, JAKARTA – Presiden Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani mengatakan belum ada grup produk multinasional di Indonesia yang terhubung dengan Israel.

Menurutnya, hal ini didukung oleh mereka yang menjual produk tersebut di Indonesia. Ia pun meminta pemerintah segera mengklarifikasi apakah produk tersebut ada kaitannya dengan Israel. “Kami telah berbicara dengan penjual produk-produk tersebut yang diduga terkait dengan Israel, namun saya belum menemukan satupun dari mereka yang terkait dengan Israel,” ujarnya. Saya sebagai General Manager Asosiasi Hotel dan Restoran Indonesia merasa prihatin, ujarnya. Bahkan, kata Haryadi, PHRI menganjurkan agar semua merek menyampaikan kepada masyarakat bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan Israel. Namun, lanjutnya, rincian yang mereka lakukan sesuai dengan yang dilaporkan dalam surat pemecatan. Tentu saja kami sudah meminta semua merek untuk menyatakan secara terbuka bahwa mereka tidak ada kaitannya dengan Israel. Namun pemberitaan terkait pernyataan jelas tersebut sepertinya tenggelam dalam pemberitaan yang tidak baik bagi mereka, ujarnya merujuk pada tuduhan itu. Koneksi ke Israel Salah satu restoran, Starbucks, rupanya memberikan bantuan kepada masyarakat di Gaza.

Baca juga: Ribuan Warga Ikut Bela Palestina di Depan Kedutaan Besar AS, Serukan Penutupan Produk Pro-Israel.

“Saya ke Starbucks. Ternyata mereka kasih bantuan kemanusiaan ke Gaza. Dia kasih uang Rp 5 miliar untuk ulang tahunnya,” kata Haryadi. Jadi menurutnya masyarakat akan bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, artinya masyarakat bisa bertanya tentang lokasi perusahaan-perusahaan yang disebut-sebut terkait dengan Israel dan karakternya terhadap Palestina.

“Masyarakat bisa bertanya tentang posisi dan sikap mereka terhadap Palestina. Saya perhatikan mereka adalah lembaga profesional yang bekerja dan tidak ada hubungannya dengan ideologi,” ujarnya. Hayadi menegaskan, sebagai organisasi internasional, mereka tidak terikat pada ideologi politik apa pun.

Baca juga: Impor dan Ekspor Indonesia-Israel Tetap, Banyak yang Ragu Boikot Produk

Yang saya lihat, sayangnya, itu adalah perusahaan Amerika. Namun, itu bukan perusahaan yang sama, apalagi mereka bekerja di negara berbeda. Mereka masih berbisnis di negara berbeda. Negara-negara di Dunia Timur sedang berperang,” ujarnya, sehingga harus diorganisir dengan baik. Sebab, jika tidak, akan banyak warga Indonesia yang terusir.

Oleh karena itu, menurut saya, masyarakat juga harus menggunakan kebijaksanaan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Menurut saya, kita semua anti-Israel, dan mungkin 99,9% masyarakat Indonesia anti-Israel. Tapi bukan berarti ada yang hidup. saudara-saudara kita akan dilenyapkan karena dirampas. “Dalam hal ini, beliau juga meminta pemerintah untuk berbicara dan menginformasikan kepada publik tentang berbagai perusahaan internasional. Indonesia tidak memiliki hubungan dengan Israel. Tentu saja pemerintah akan menyampaikan hal tersebut kepada publik. Kami juga meminta pemerintah mengklarifikasi hal ini. Namun hingga saat ini pemerintah belum mengeluarkan pernyataan hukum terkait produk yang diduga terkait dengan Israel tersebut, ujarnya. Dia mengatakan bahwa pemerintah harus terlibat langsung dalam diskusi publik tentang produk-produk yang mempengaruhi Israel.

Baca juga: Ulama: Warga Palestina Lebih Butuh Bantuan Daripada Meninggalkan Produk Israel

“Hal ini penting agar masyarakat memahami bahwa perusahaan multinasional di Indonesia menjalankan bisnisnya secara profesional,” ujarnya (dkk/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *