Gelar Bimtek Tanggap Darurat Limbah B3, KLHK Berharap Masyarakat Peduli Lingkungan

saranginews.com, BANDUNG – Direktorat Pemulihan Darurat Lahan Terkontaminasi dan Limbah B3 (PLTTDLB3) Kementerian Kualitas Lingkungan Hidup (KLHK) menggelar pelatihan teknis peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pemulihan terkontaminasi dan tanggap darurat sampah di Hotel Mercure Bandung City Center, C’Eva Barat.

Direktur Utama PSLB3 KLHK Rosa Vivian Ratnavati mengatakan kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan karena dapat memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan hidup khususnya limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun).

Baca Juga: Rayakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, KLHK dan Warga Gelar Clean Beach Ride

“Melalui kegiatan ini diharapkan peserta memperoleh kemampuan dan kemampuan untuk melakukan remediasi lahan terkontaminasi dan tanggap darurat limbah B3 secara cepat dan akurat,” kata Rosa Vivian dalam siaran persnya, Rabu (12/6).

Ia menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk menjawab tantangan pertumbuhan ekonomi dan aktivitas industri yang pesat yang berdampak pada kondisi lingkungan.

Baca juga: KLHK perkuat peran generasi muda dalam upaya konservasi air

Secara khusus, fokus pada tantangan pengelolaan limbah B3 di berbagai industri.

Menurutnya, limbah B3 yang tidak dikelola dengan baik berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan.

Baca Juga: Mantan Kepala Desa Reo Ditangkap KLHC Setelah 4 Bulan Buron, Kasusnya Serius

“Kecelakaan dalam proses produksi atau pengangkutan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dalam pengelolaan limbah B3 merupakan salah satu tantangan dalam pengelolaan limbah B3,” ujarnya.

Selain edukasi lingkungan hidup, kegiatan ini juga menyelenggarakan klinik pelatihan komprehensif seperti remediasi lahan institusi yang terkontaminasi di LB3, penanganan darurat dan pendirian fasilitas pengelolaan limbah B3 serta training of trainer (ToT) untuk menyiapkan dokumen darurat bagi pemerintah daerah.

“Pedoman teknis ini diharapkan dapat menjadi platform yang efektif untuk membangun sumber daya manusia yang mampu menangani situasi darurat dan merehabilitasi lahan yang terkontaminasi,” ujarnya.

Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk menyoroti tugas, peran, dan komitmen berbagai pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah/kota, pelaku usaha, dan akademisi, dalam melaksanakan ketentuan yang tertuang di dalamnya. dalam kebijakan pemerintah 22 Tahun 2021. Sehubungan dengan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Penyelenggaraan ToT bagi pemerintah daerah sangatlah penting karena penyusunan dokumen rencana darurat sangat penting dalam upaya menangani permasalahan yang muncul.

Permasalahan ini harus dihadapi secara bersama-sama, oleh karena itu diperlukan kerjasama dari berbagai pihak.

ToT ini penting karena penyiapan dokumen merupakan hal wajib bagi seluruh kegiatan usaha dan pemerintahan daerah, baik kabupaten maupun kabupaten/kota.

Penyiapan dokumen juga menjadi tanggung jawab pemerintah di tingkat nasional. Semua dokumen memiliki alur tersendiri yang mendukung perjalanan program. (ddy/jpnn)

Baca artikel lainnya… KLAK adakan tahap kerja sama dengan Forrester, berikut pesan Mendagri

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *